Bisnis.com, JAKARTA – Kucuran investasi Grup Sinarmas kepada platform dompet digital DANA bukan saja punya arti penting bagi kedua pihak yang terlibat langsung. Hadirnya Sinarmas juga membuat Emtek, perintis DANA ikut kelimpahan peluang.
Pasalnya, investasi terhadap DANA dilakukan Sinarmas ke dalam PT Elang Andalan Nusantara (EAN), bukan ke perusahaan pengelola langsung dana. EAN, di sisi lain, merupakan salah satu entitas turunan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) meski konglomerasi tersebut sudah bukan lagi pemegang saham pengendali.
1. Emtek (EMTK) dan Gurita Kemitraannya dengan Para Taipan Indonesia
EMTK, di sisi lain, juga telah menegaskan bahwa mereka tidak akan benar-benar keluar dari struktur pemegang saham EAN. Sebaliknya, mereka justru meyakini kehadiran Sinarmas bisa memunculkan potensi kongsi yang lebih kuat.
Bila dirunut mundur, Sinarmas bukanlah satu-satunya partner baru Emtek. Dalam beberapa tahun terakhir, nama-nama seperti Grab, Anthoni Salim, hingga CT Corpora juga merapatkan barisan dengan entitas besutan Eddy Sariaatmadja tersebut.
Cerita lebih lengkapnya dapat Anda baca di sini.
2. Cuan Cepat Bos M Cash dari Mahaka Media (ABBA), ke Mana Arah Sahamnya?
Belum genap sepekan sejak menjadi investor strategis, PT Solic Kreasi Baru sudah mulai melakukan divestasi terhadap sebagian sahamnya di PT Mahaka Media Tbk. (ABBA).
Menariknya, divestasi dalam porsi kecil ini diklaim bukan merupakan aksi ambil untung. Solic juga menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk menjadi investor ABBA dalam porsi besar.
Lantas, apa dasar rasionalnya? Ke mana saja saham porsi kecil yang sebelumnya digenggam Solic tersebut mengalir?
Pembahasan selengkapnya dapat Anda baca di artikel ini.
3. Koleksi Saham Coal atau Logam Dasar? Ini Ranking Emiten Kecil Sudah Cuan Besar
IHSG membukukan performa cemerlang sejak awal tahun. Namun, sejauh ini rapor tersebut belum mampu dibuntuti oleh saham-saham lapis dua yang tergabung dalam indeks IDX SMC Liquid.
Tertinggalnya indeks dengan konstituen 55 emiten dengan fundamental baik itu membuka peluang bagi investor untuk melakukan aksi pilah-pilih, ataupun menunggu momentum capaian kinerja keuangan.
Menurut pandangan analis, sejumlah emiten juga menarik dikoleksi dalam jangka pendek seiring ledakan harga komoditas seperti batu bara hingga logam dasar.
Cerita selanjutnya dapat Anda baca di artikel ini.
4. Berkah Lebaran untuk Matahari Department Store (LPPF)
Setelah konsisten menjadi emiten yang rugi bertahun-tahun, performa bisnis berbalik positif yang dibukukan PT Matahari Departement Store Tbk. (LPPF) pada 2021 membuat emiten ini lebih sering dilirik investor.
Memasuki momen-momen krusial jelang ramadan dan lebaran pun, perhatian itu semakin besar. Ini bukanlah hal mengejutkan, mengingat LPPF memang punya rekam jejak historis kenaikan pendapatan pada periode jelang lebaran.
Namun, berinvestasi di saham LPPF juga bukannya tanpa risiko.
Dengan posisi Rp5.650, saham LPPF telah melewati konsensus para analis. Berdasarkan data Bloomberg, target harga saham perseroan menurut konsensus berada di level Rp4.850,71.
Lantas, bagaimana prospek dan risiko yang dapat terjadi apabila berinvestasi di saham LPPF?
Rangkuman selebihnya dapat Anda baca pada artikel ini.