Bisnis.com, JAKARTA – Samuel Sekuritas meningkatkan target harga saham emiten tambang milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS) menjadi Rp550 per lembar saham dari sebelumnya Rp500.
Equity Research Associate Samuel Sekuritas Fadhlan Banny menerangkan, peningkatan target itu seiring dengan tebalnya laba yang dikumpulkan BRMS pada kuartal I/2025, hingga permintaan akan emas yang berpotensi meningkat pada 2025.
Seperti diketahui, BRMS mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama 2025 dengan peningkatan laba bersih sebesar 303,87% menjadi US$14,46 juta dari US$3,58 juta pada kuartal I/2024. Selain itu, pendapatan BRMS juga melesat 211,50% dari US$20,32 juta menjadi US$63,31 juta pada kuartal I/2025.
Fadhlan menilai sepanjang 2025 permintaan terhadap emas tetap akan tinggi. Hal itu mengingat kekhawatiran perlambatan ekonomi global, hingga permintaan yang kuat terhadap emas dari bank sentral.
"Kami menaikkan proyeksi harga emas rata-rata tahun 2025 menjadi US$3.221/oz dari sebelumnya US$2.800/oz, naik 15%, yang mendorong estimasi laba bersih menjadi US$54 juta, meningkat 26,5%," katanya dalam riset, dikutip Minggu (25/5/2025).
Selain itu, analisis Samuel Sekuritas juga menunjukkan bahwa perubahan 1% terhadap harga emas, berpengaruh 3,2% terhadap kinerja laba bersih perseroan.
Baca Juga
Potensi penguatan BRMS juga tercermin dari akan beroperasinya pabrik emas Gorontalo Minerals dan peralihan ke pertambangan bawah tanah pada 2027. Hal itu disebut akan memberikan perseroan akses terhadap bijih berkadar tinggi dengan potensi laba jangka panjang.
”Faktor-faktor ini diperkirakan akan membantu BRMS mencatatkan kinerja yang solid di tengah ketidakpastian ekonomi global,” tambahnya.
Dengan katalis ini, Fadhlan merekomendasikan buy terhadap BRMS, dengan target harga dinaikkan menjadi Rp550 per saham.
Akan tetapi, Fadhlan mengingatkan potensi risiko terhadap BRMS, seperti potensi penurunan harga emas, keterlambatan operasional, hingga kendala pembiayaan.
Adapun BRMS baru saja memperoleh pinjaman senilai Rp2 triliun untuk mendukung proyek mereka.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BRMS telah menandatangani kredit tersebut pada 23 Mei 2025. Kredit non-revolving ini memiliki jangka waktu 12 bulan dengan suku bunga 9,75% per tahun.
Direktur Bumi Resources Mineral Muhammad Sulthon menerangkan, dengan fasilitas pembiayaan ini, perseroan akan menyalurkannya untuk pengembangan anak usaha BRMS, PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals.
Selain itu, dana ini akan digunakan perseroan untuk pelunasan pinjaman exsisting perseroan dari Bank Mega, Bank Permata, dan anak usaha Perseroan yaitu PT Citra Palu Minerals dengan Bank BNI.
”Dengan diperolehnya fasilitas pembiayaan sebagaimana tersebut diatas, akan mendukung kebutuhan pendanaan perseroan guna kegiatan pemboran tembaga di PT Gorontalo Minerals, serta kegiatan konstruksi tambang bawah tanah di PT Citra Palu Minerals,” kata Sulthon dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (25/5/2025).
------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
