Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Indomaret (DNET) Dirikan Fiberstar, Anak Usaha Baru di Singapura

Fiberstar Pte bergerak dalam bidang usaha jaringan komunikasi berbasis kabel termasuk jaringan tetap, serat optik, penyedia dan penyewaan lokal sentral telepon otomatis.
Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. Haliman Kustedjo (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Kiki Yanto Gunawan (dari kiri), Direktur Yunal Wijaya dan Direktur Harjono Wreksoremboko, usai RUPS di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. Haliman Kustedjo (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Kiki Yanto Gunawan (dari kiri), Direktur Yunal Wijaya dan Direktur Harjono Wreksoremboko, usai RUPS di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Induk dari pengelola gerai Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) mendirikan perusahaan baru di Singapura bernama Fiberstar Pte.

Sekretaris Perusahaan Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto Gunawan mengatakan, perseroan melalui anak usaha PT Mega Akses Persada (MAP) mendirikan Fiberstar Pte pada 2 Maret 2022.

Fiberstar bergerak dalam bidang usaha jaringan komunikasi berbasis kabel termasuk jaringan tetap, serat optik, penyedia dan penyewaan lokal sentral telepon otomatis.

“Selain itu, Fiberstar juga bergerak di bisnis agen penyedia layanan telekomunikasi layer ketiga. Kepemilikan efektif MAP dalam fiberstar adalah 100 persen,” jelas Kiki dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (4/3/2022).

Februari lalu, Grup Salim melalui melalui PT Megah Eraraharja melepas sebagian kepemilikan DNET. Megah Eraraharja yang merupakan salah satu pengendali Indoritel Makmur Internasional melaporkan telah menjual 209.550.000 atau 209,55 juta saham pada Jumat (4/2/2022).

Saham tersebut dijual dengan harga Rp3.050 per saham. Dengan demikian Megah Eraraharja mengantongi sekitar Rp639,13 miliar dari pelepasan sebagian saham tersebut.

Hari ini saham DNET cenderung stagnan di level Rp3.210 dengan price to eraning ratio (PER) sebesar 84,55 kali dan kapitalisasi pasar Rp45,53 triliun. Selama 6 bulan terakhir saham DNET mengalami koreksi 0,93 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper