Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) resmi memulai penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada hari ini, Rabu (2/3/2022). Dalam masa IPO yang diselenggarakan hingga 8 Maret 2022, STAA menetapkan harga Rp600 per saham.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada Selasa (1/3/2022), STAA akan melepas sebanyak 877,07 juta saham baru atau setara 8,06 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam IPO ini, STAA mengalokasikan sebanyak 7,07 juta saham atau setara 0,81 persen untuk karyawan atau employee stock allocation/ESA. Perseroan juga menyiapkan sebanyak 141,17 juta saham atau setara 1,28 persen kepada manajemen dan karyawan melalui program pembelian saham kepada manajemen dan karyawan atqu management and employee stock option program/MESOP.
Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 85,87 juta saham atau 0,78 persen dengan harga pelaksanaan Rp600 per saham.
"Jumlah keseluruhan Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebanyak-banyaknya 962,94 juta dengan nilai keseluruhan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp577,76 miliar," tulis manajemen.
Pada aksi korporasi ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalahPT CIMB Niaga Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
Baca Juga
Adapun jadwal masa penawaran awal berlangsung mulai 9 hingga 15 Februari 2022. Kemudian tanggal efektif pada 25 Februari 2022, masa penawaran umum perdana saham pada 2-8 Maret 2022, tanggal penjatahan pada 8 Maret 2022, distribusi saham secara elektronik pada 9 Maret 2022. Selain itu, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia adalah pada 10 Maret 2022.
Perseroan berencana menggunakan keseluruhan dana IPO untuk pembangunan industri hilir di Dumai, Riau. Sekitar 56 persen dana IPO dialokasikan untuk pembangunan refinery berkapasitas 2.000 ton CPO per hari yang ditargetkan rampung pada Oktober 2023.
Selanjutnya, Perseroan akan mengalokasikan sekitar 22 persen dana IPO untuk membangun fasilitas dermaga yang juga ditargetkan tuntas pada Oktober 2023 dan sekitar 22 persen akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 ton yang ditargetkan selesai pada Oktober 2023.