Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Ukraina vs Rusia Makin Tegang, Investor Dalam Negeri Jangan Panik

Investor diimbau tak panik dan tetap memperhatikan kinerja fundamental perusahaan di tengah konflik Ukraina dan Rusia.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menghadapi risiko konflik geopolitik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, ahli investasi mengimbau agar investor tak panik dan tetap memperhatikan kinerja fundamental perusahaan.

Founder of GaleriSaham.com Rio Rizaldi mengatakan, investor untuk bersikap lebih hati-hati dalam berinvestasi. Kendati ekonomi Indonesia lebih dipenuhi sentimen optimisme pasca pandemi, dia menilai jangan reaktif dengan sentimen akibat gejolak geopolitik.

Analisa pasar, rekam jejak data, kondisi makro dan mikro perlu lebih dipahami dalam menyikapi perkembangan ekonomi. Indikator-indikator ekonomi menurutnya harus dilihat untuk menentukan price action.

Oleh karena itu, sebenarnya lebih baik jika kondisi ekonomi bertumbuh pada kondisi ideal tanpa adanya konflik seperti yang sedang terjadi di Benua Biru.

“Investor harus tahu konsep dasar pergerakan harga. Market juga kompleks, tidak hanya melihat dampak perang Rusia vs Ukraina, tapi proyeksi ekonomi Indonesia, defisit neraca perdagangan, dan lainnya. Untuk itu, investor perlu aware untuk sentimen market sekarang dan akan datang tetapi tidak perlu reaktif terhadap berita-berita sekarang,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (28/2/2022).

Dia pun menekankan bahwa investor di dalam negeri jangan panik menghadapi sentimen konflik Rusia-Ukraina terhadap pasar, yang kemudian menjual sahamnya. Investor juga perlu selalu mencermati kondisi fundamental usaha emiten.

“Sebagai investor harus mengikuti konsep pebisnis yaitu mencari jalan supaya survive. Mereka berusaha tetap bertahan bahkan growing dalam kondisi apapun. Mungkin trader bisa mengikuti pebisnis. Sehingga lebih siap dengan segala keadaan dan berusaha terus tumbuh,” ujarnya.

Sebelumnya, Founder of Forum Saham, Tape Trader8 & Beta Trader Yuzha Sha juga menjelaskan bahwa masih ada harapan kendati ekonomi dunia diantam konflik geopolitik. Pasalnya, Rusia misalnya amat bergantung pada komoditas. Mulai dari minyak, gas, batu bara, hingga barang mineral hasil olahan tambang seperti tembaga, berlian dan emas.

Konflik geopolitik Rusia-Ukraina mendorong kekhawatiran menipisnya pasokan nikel dunia. Sedangkan Indonesia adalah salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia.

“Ini akan menjadi salah satu potensi yang menjadikan ekonomi Indonesia hebat kembali. Karena seperti yang kita tahu bahwa key resource yang ada di dunia ini, sebagai contoh untuk nikel hanya ada beberapa negara yang mempunyai jutaan ton di dalamnya,” ujarnya.

Di sisi lain, karena konflik tersebut Rusia tengah menghadapi sanksi boikot ekonomi dari dunia internasional yang tentunya mengganggu ekspor negeri Beruang Merah tersebut. Sehingga pasokan komoditas dari Rusia kepada dunia perlu digantikan oleh negara-negara pesaingnya. Salah satunya dari Indonesia.

Lebih lanjut, Yuzha mengatakan, konflik Rusia dan Ukraina bisa kembali mendorong super siklus komoditas yang membuat harga komoditas pada tahun 1950-an hingga 1960-an naik tinggi. Juga pada awal dekade 2000-an. Berkaca pada 2001, penaikan komoditas tersebut berlangsung dalam kurun 3-4 tahun atau maksimal 5 tahun.

Kendati demikian, menurutnya kondisi ekonomi global akan lebih baik jika konflik seperti invasi Rusia ke Ukraina segera berakhir, agar dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi global pasca terhantam pandemi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper