Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah pada perdagangan Kamis (24/2/2022). Dorongan beli investor asing tak membuat IHSG dapat terdongkrak.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak turun 0,15 persen atau 10,41 poin ke level 6.909,64. Dengan sebanyak 142 saham menguat, 108 saham merah, dan 221 saham stagnan.
Saat pra pembukaan pun, LQ45 membuat IHSG turun 0,11 persen ke level 6.912,47. Adapun, investor asing mencatatkan aksi beli bersih alias net foreign buy sebesar Rp16,51 miliar.
Aksi beli bersih asing terutama pada saham PT Bank Centra Asia Tbk. (BBCA) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang masing-masing net buy Rp53 miliar dan Rp6,7 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi sasaran net sell asing masing-masing sebesar Rp44,4 miliar dan Rp6,8 miliar.
Adapun, jajaran top gainers pagi ini dipimpin oleh PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) yang naik 17,44 persen dan PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) yang naik 7,88 persen.
Baca Juga
Jajaran saham yang paling menukik dipimpin oleh PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) masing-masing turun 6,83 persen dan 6,45 persen.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan kombinasi meningkatnya eskalasi suhu geopolitik di Ukraina dan semakin dekatnya kenaikan suku bunga The Fed di awal Maret 2022 menjadi faktor Indeks DJIA kembali turun pada hari ke-5 sebesar 1,38 persen.
"Kemudian, jatuhnya harga beberapa komoditas di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun berpotensi menjadi sentimen negatif bagi investor untuk segera merealisasikan keuntungannya dalam perdagangan Kamis ini," urainya, Kamis (24/2/2022).
Di lain pihak, saham berbasis komoditas batu bara, emas, CPO dan timah kembali akan diburu investor menyusul naiknya harga komoditas tersebut di tengah derasnya capital inflow ke Bursa Indonesia akibat negatif return (yield) yang terjadi di Bursa AS.
Kedua hal tersebut, terangnya, membuat IHSG cukup resilient dan bergerak anomali dibandingkan indeks bursa saham regional Asia lainnya.
Edwin memperkirakan rentang pergerakan IHSG pada level 6.865-6.962. Adapun, sejumlah saham yang direkomendasikan diantaranya ANTM, EMTK, AALI, ITMG, JSMR, UNTR, BBNI, ICBP, dan BBCA.