Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi emiten menaruh harapan besar pada seleksi anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) 2022-2027 yang tengah berlangsung.
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Samsul Hidayat mengharapkan dengan pemilihan anggota DK OJK yang tengah berlangsung diharapkan terciptanya pasar yang lebih luas, besar dan likuid, menciptakan harga pasar saham yang lebih adil.
"Kami para emiten juga mengharapkan terciptanya regulasi yang lebih kondusif dan memperhatikan kepentingan emiten dan sebagai perusahaan publik, dan hak-hak pemegang saham publik," urainya kepada Bisnis, Selasa (22/2/2022).
Dia juga mengharapkan terjadinya perubahan struktur biaya untuk menjadi perusahaan tercatat. Emiten berharap adanya penyesuaian biaya yang lebih rendah, dengan penurunan biaya-biaya, seperti biaya initial listing fee, annual listing fee di Bursa Efek Indonesia maupun OJK.
Selain itu, diharapkan terciptanya pasar surat utang yang lebih menarik, atraktif dan kondusif dalam memfasilitasi likuiditas surat utang korporasi, dan menambah pilihan pembiayaan bagi emiten.
"Tercipta dan aktifnya produk-produk investasi turunan lainnya untuk menciptakan pasar ekuitas yang lebih menarik, dan memberikan ruang bagi investor untuk menyusun strategi trading dan investasi yang lebih low risk serta menjanjikan return yang lebih menarik kepada investor," katanya.
Baca Juga
Dia juga meminta kepastian hukum berjalan sesuai dengan struktur hukum di pasar modal dan memperjuangkan lex specialis UU pasar modal berjalan sesuai dengan strukturnya.
Sebanyak 3 nama veteran pasar modal lolos seleksi tahap 2 Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan. Ketiga nama tersebut diharapkan dapat membawa pasar modal lebih baik.
Terdapat 3 nama yang merupakan veteran pasar modal turut serta dalam seleksi calon DK OJK. Ketiga nama tersebut yakni, Hoesen, Inarno Djajadi, dan Friderica Widyasari.
Hoesen merupakan Anggota Dewan Komisioner OJK aktif dengan jabatan sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal. Inarno Djajadi merupakan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia saat ini.
Adapun, Friderica Widyasari merupakan Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas yang sebelumnya pernah menjadi Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia.
"Untuk nama-nama tersebut, menurut pendapat saya sangat memahami apa yang harus dilakukan jika mereka nantinya menjadi DK OJK. Karena pengetahuan mereka yang sangat update dan track record ketiganya yang sangat mumpuni," terangnya.