Bisnis.com, JAKARTA – PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) membukukan produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah mencapai 523.000 ton per September 2021.
CPO adalah bahan baku untuk membuat minyak goreng. Adapun, SIMP merupakan produsen dari minyak goreng merek Bimoli dan Delima. Lalu, margarin seperti Simas, Palmia hingga Malinda.
Pada kuartal III/2021, produksi minyak sawit mentah Salim Ivomas naik 1 persen year-on-year (yoy) menjadi 523.000 ton. Dari total tersebut, anak usaha Grup Salim itu mencatatkan penjualan sebesar 518.000 ton sama dengan tahun sebelumnya.
Manajemen perseroan menyatakan SIMP mencatat penjualan sebesar Rp14,13 triliun, naik 37 persen yoy. Kenaikan terutama disebabkan peningkatan harga jual rata-rata (ASP) dari produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) serta kenaikan volume penjualan produk EOF.
Hal itu membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbalik positif menjadi Rp563 miliar dari rugi Rp173 miliar pada periode sebelumnya.
“[Kenaikan] terutama berasal dari naiknya laba usaha dan penurunan beban keuangan yang sebagian diimbangi oleh kenaikan beban pajak penghasilan,” terang manajemen dikutip Minggu (20/2/2022).
Baca Juga
Sementara itu, Satgas Pangan menemukan tumpukan 1,1 juta kilogram atau 1.100 ton minyak goreng kemasan di salah satu gudang SIMP di Deli Serdang, Sumatra Utara. Perusahaan menyebutkan minyak goreng tersebut merupakan pesanan dan siap dikirim.
Dalam keterbukaan informasi, SIMP menyebutkan bahwa pabrik minyak goreng perusahaan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di pabrik mi instan Grup Indofood yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Deli Serdang.
"Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik," tulis perusahaan pada Sabtu malam (19/2/2022).
Adapun 1.100 ton minyak goreng temuan Satgas Pangan setara dengan 80.000 ton karton untuk pengiriman 2 sampai 3 hari. Satgas Pangan mengatakan minyak goreng merek B ditemukan di tengah kelangkaan stok di ritel modern.