Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat seiring dengan respons pasar terhadap laporan Moody's dan rilis data neraca perdagangan pada Selasa (15/2/2022).
Rupiah tercatat menguat 0,15 persen atau 21 poin ke Rp14.326 setelah sebelumnya dibuka melemah pada Senin (14/2/2022). Padahal mayoritas mata uang Asia melemah, karena indeks dolar AS juga mengalami penguatan 0,13 persen atau 0,12 poin ke 96,20.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pada Selasa (15/2/2022), mata uang rupiah dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.300-Rp14.360 per dolar AS.
"Rupiah masih berpeluang menguat karena sentimen laporan Moody's soal ekonomi Indonesia," paparnya dalam publikasi riset.
Ibrahim menyampaikan pelaku pasar merespon positif setelah lembaga pemeringkat Moody’s memperkirakan aktivitas ekonomi Indonesia akan kembali ke rata-rata prapendemi pada 2023 mendatang dengan pertumbuhan bertahan pada tingkat tersebut setelahnya.
Hal itu tampak dari keputusannya yang memilih untuk kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 10 Februari 2022.
Baca Juga
Moody's memandang keputusan ini sejalan dengan hasil asesmen bahwa ketahanan ekonomi Indonesia serta efektivitas kebijakan moneter dan makroekonomi tetap terjaga.
Kebijakan reformasi struktural yang ditempuh oleh Pemerintah juga diyakini akan mendukung peningkatan investasi dan menopang perbaikan daya saing ekspor.
Di sisi lain, reformasi perpajakan melalui penerbitan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan rencana normalisasi kebijakan fiskal diperkirakan dapat mendukung terjaganya beban utang Pemerintah.
Adapun, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga, sementara prospek ekonomi jangka menengah tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat. Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan bauran kebijakan antara BI, Pemerintah, dan otoritas lainnya yang efektif.
Untuk dua tahun ke depan, Moody's memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali kepada level sebelum pandemi yaitu mencapai 5 persen. Rata-rata tersebut lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang berada pada peringkat Baa, yaitu 3,7 persen.
Simak pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.
Pukul 15.00 WIB, rupiah naik 26,5 poin atau 0,19 persen menjadi Rp14.299,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,16 persen ke level 96,216.
Pukul 14.10 WIB, rupiah naik 27,5 poin atau 0,19 persen menjadi Rp14.298,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun 0,2 persen ke level 96,181.
Pukul 12.59 WIB, rupiah naik 28,5 poin atau 0,2 persen menjadi Rp14.297,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,18 persen ke level 96,204.
Pukul 11.02 WIB, rupiah naik 39 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.287 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun 0,2 persen ke level 96,182.
Pukul 10.10 WIB, Rupiah naik 34 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.292 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,19 persen ke level 96,195.
Pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 16,5 poin atau 0,12 persen menjadi Rp14.309,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun 0,14 persen ke level 96,242.