Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Ukraina Bergolak, Harga Minyak Berpotensi Memanas

Hubungan antara Rusia dan Ukraina yang terus bergolak memicu potensi kenaikan harga minyak mentah pada minggu depan.
Minyak West Texas Intermediate/Reuters
Minyak West Texas Intermediate/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Biaya opsi minyak meroket seiring dengan harga berjangka yang meningkat karena perbatasan antara Rusia dan Ukraina bergolak.

Bloomberg melansir, Amerika Serikat yakin Rusia dapat mengambil tindakan militer atau berupaya memicu konflik di dalam Ukraina paling cepat minggu depan. Persis, sebelum Olimpiade Musim Dingin di Beijing selesai, kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Kabar tersebut datang pada saat sebagian besar pedagang minyak telah menutup pasar pada minggu ini. Akibatnya, banyak orang lengah karena kontrak berjangka melonjak lebih dari $3 per barel. Maka terdapat potensi Senin pagi, pedagang dan manajer aset kemungkinan harus mengambil lindung nilai yang mahal terhadap kenaikan harga lebih lanjut dan mengkalibrasi ulang perkiraan untuk tahun ini.

Berdasarkan data Bloomberg, volatilitas pada minyak mentah berjangka AS bulan Maret telah melonjak menjadi lebih dari 53 persen naik lebih dari 16 poin persentase. Adapun level harga US$95 adalah opsi yang paling aktif karena diperdagangkan lebih dari 17.000 kali.

Ada sejumlah perdagangan strategi minggu ini yang bertaruh bahwa minyak mentah tidak akan mencapai level di atas US$95 sebelum kedaluwarsa pada Rabu pecan dekan. Akan tetapi, jika situasinya meningkat lebih jauh ke minggu depan, mungkin ada pembelian lebih lanjut untuk menutupi posisi short yang merugi.

Sementara itu, Joe Biden dan Vladimir Putin akan mengadakan pertemuan seiring memanasnya situasi di Ukraina.

Bloomberg melansir bahwa kedua petinggi Amerika Serikat dan Russia itu akan berbicara pada Sabtu waktu setempat. Salah satu pejabat AS mengindikasikan Rusia berkemungkinan menyerang Ukraina sebelum Olimpiade berakhir pada 20 Februari. Meski begitu negara Beruang Merah itu mengatakan tidak berniat menyerang.

Para pemimpin AS dan Rusia akan berbicara pada hari Sabtu, menurut pejabat dari kedua negara. Biden dapat melakukan panggilan dari Camp David, Maryland. Panggilan itu akan dilakukan Sabtu pagi, menurut seorang pejabat AS. Ini akan menjadi percakapan langsung pertama antara kedua pemimpin sejak 30 Desember.

Joe Biden mengatakan kondisi di kawasan itu bisa menjadi gila dengan cepat ketika dia mendesak orang Amerika untuk meninggalkan Ukraina. Sumber mengatakan Presiden AS itu juga mengadakan panggilan pada hari Jumat dengan para pemimpin lain untuk membahas ketegangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper