Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan logam PT Vale Indonesia Tbk (INCO) hari ini mengumumkan bahwa perseroan telah memproduksi 65.388 metrik ton nikel dalam matte pada tahun 2021, turun 9,48 persen year on year (yoy).
"Kami mencapai produksi tahunan yang lebih tinggi dari apa yang kami targetkan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh penundaan eksekusi pembangunan kembali tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan untuk mulai pada November menjadi Desember tahun ini,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO.
Perinciannya, pada kuartal IV/2021 INCO memproduksi 17.015 ton nikel matte, lebih rendah dari kuartal III/2021sebanyak 18.127 ton. Namun lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebanyak 16.445 ton.
Adapun, secara keseluruhan sepanjang 2021 INCO mencatat produksi nikel matte sebanyak 65.388, lebih rendah 9,48 persen dari total produksi 2020 sebanyak 72.237.
"Produksi pada triwulan keempat tahun 2021 sekitar 6 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal III/2021" imbuh Febriany.
Sementara itu, secara yoy basis produksi pada kuartal IV/2021 adalah 3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada kuartal IV/2020.
Baca Juga
Di lantai bursa, saham INCO hari ini parkir di zona hijau, naik 3 persen atau 140 poin ke Rp4.800. Kapitalisasi pasarnya Rp47,69 triliun dengan valuasi PER 20,33 kali. Sepanjang 2022, saham INCO naik 2,56 persen, tetapi turun 24,11 persen setahun terakhir.