Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Sido Muncul (SIDO) Melejit Berkat Penjualan Tolak Angin

SIDO membukukan penjualan melonjak menjadi Rp4,02 triliun pada 2021 naik 20,53 persen dari periode tahun penuh 2020 sebesar Rp3,33 triliun.
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) membukukan pertumbuhan penjualan 21 persen dan laba bersih 35 persen sepanjang 2021.

Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Leonar menegaskan kontribusi penjualan terutama pada produk-produk herbal dan suplemen seperti Tolak Angin, Vitamin C, Tolak Linu dan minuman kesehatan.

"Kontribusi penjualan produk-produk, seperti Tolak Angin, vitamin c, tolak linu, minuman kesehatan, dan beragam produk Suplemen Herbal, menjadi pendorong pertumbuhan penjualan seiring dengan meningkatnya permintaan dan kesadaran kesehatan masyarakat," urainya, Senin (7/2/2022).

Dia melanjutkan tren konsumsi herbal dan suplemen kesehatan tetap mengalami penguatan sepanjang tahun 2021 ini dan diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh mereka, seiring dengan menyebarnya virus Covid-19.

"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, kami senantiasa selalu mendengarkan kebutuhan masyarakat dan menyediakan produk-produk kesehatan yang berkualitas tinggi, serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, laba bersih pada 2021 tercatat naik menjadi Rp1,26 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp934 miliar.

Peningkatan ini diikuti dengan kenaikan marjin laba bersih yang naik 3,4 persen menjadi 31,4 persen pada 2021 dari 28 persen pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 31 Desember 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Senin (7/2/2022), emiten berkode SIDO ini menghasilkan kinerja penjualan melonjak menjadi Rp4,02 triliun naik 20,53 persen dari periode tahun penuh 2020 sebesar Rp3,33 triliun.

Peningkatan penjualan terutama didapat dari penjualan jamu herbal dan suplemen yang naik 21,25 persen menjadi Rp2,69 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp2,22 triliun pada 2020.

Penjualan perseroan kepada pihak berelasi mencapai 51,75 persen dari total penjualan. Sedangkan penjualan kepada pelanggan tunggal lainnya mencapai 48,25 persen dari total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper