Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Cenderung Tertekan, Rekomendasi Saham BBRI, WIKA, hingga MEDC

IHSG hari ini diprediksi bergerak di rentang 6.588-6.703 dengan kecenderungan melemah.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (4/2/2022), diperkirakan akan lanjutkan pelemahan.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menuliskan bahwa terjadinya tekanan jual di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakibatkan pelemahan indeks pada perdagangan kemarin. Pelemahan tersebut pun diperkirakan akan berlanjut hingga hari ini.

"Tekanan jual di Bursa Indonesia mengakibatkan IHSG turun diperkirakan berlanjut Jumat ini,” tulis Edwin dalam publikasi riset, Jumat (4/2/2022).

Edwin menjelaskan, tekanan jual terjadi karena kurang kondusifnya kondisi global dan domestik, yang dimulai dari indeks Dow Jones (DJIA) yang terkoreksi cukup tajam yaitu 1,45 persen.

Bahkan Nasdaq merosot hingga 3,74 persen, di mana pelemahan tersebut ungkap Edwin adalah yang terburuk semenjek September 2020. Penurunan indeks Nasdaq tersebut dikontribusi oleh turun tajamnya harga saham Meta alias Facebook sebesar 26,4 persen.

Kejatuhan tajam saham Meta tersebut karena terdapat prediksi akan turunnya laba perseroan di kuartal mendatang, dan sama halnya dengan pendapatan.

Selain itu pelemahan indeks juga didorong oleh turunnya saham Snap sebesar 23,6 persen dan saham Twitter yang turun 5,5 persen.

Sentimen negatif berikutnya adalah naiknya harga minyak sebesar 2,38 persen ke level US$90 per barrel, yang secara umum dapat memicu inflasi global ditengah makin tegangnya kondisi geopolitik antara Ukraina dan Rusia.

Ditambah naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun mendekati level 2 persen sebagai antisipasi akan naiknya FFR.

Sementara di dalam negeri terdapat sentimen negatif seiring meningkatnya jumlah penderita baru Covid-19 yang bisa mencapai 100.000 hingga 150.000 orang tercatat positif perhari ditengah rencana kenaikan harga pertamax dan antisipasi kenaikan rate BI 7DRR.

Berdasarkan sentimen yang ada, Edwin pun memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.588- 6.703, dan rupiah di rentang Rp14.300 - Rp14.440 per dolar AS.

Sementara itu, Edwin merekomendasikan untuk membeli saham MEDC, PTPP, SMRA, CTRA, PRIM, WIKA, SILO, PWON, MIKA, dan BBRI.

Adapun, IHSG ditutup melemah pada perdagangan Kamis (3/2/2022) dengan melemah 0,35 persen atau 23,80 poin ke level 6.683,85. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.648,08 - 6.730,60.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper