Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berbalik lesu setelah kemarin menguat signifikan seiring dengan rencana Unilever global.
Saham UNVR pada perdagangan Kamis (27/1/2022) pukul 11.19 WIB, turun 1,45 persen atau 60 poin menjadi Rp4.070. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp155,27 triliun dengan valuasi PER 26,59 kali.
Total transaksi saham UNVR mencapai Rp10,93 miliar, dengan aksi jual bersih investor asing Rp4,63 miliar.
Kemarin, saham UNVR ditutup menguat seiring dengan rencana Unilever global memfokuskan bisnisnya pada 5 lini usaha. Pada perdagangan Rabu (26/1/2022), saham UNVR naik 1,72 persen atau 70 poin menjadi Rp4.130. Total transaksi saham UNVR mencapai Rp47,03 miliar.
Kapitalisasi pasar UNVR mencapai Rp157,56 triliun dengan valuasi PER 26,99 kali. Sepanjang 2022, saham UNVR naik 0,49 persen, tetapi setahun terakhir turun 42,44 persen.
Namun, berbeda dengan saham Unilever Global. Saham Unilever Plc di Bursa London pada pukul 16.00 WIB kemarin, turun 1,31 persen menjadi 3.885,75 pound sterling.
Baca Juga
Dalam keterangan resminya, Unilever akan merampingkan model usahanya menjadi 5 unit bisnis. Hal ini berimbas pada pengurangan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.500 karyawan secara global.
Dalam keterangan resmi Unilever, model organisasi baru yang diusulkan akan menghasilkan pengurangan peran manajemen senior sekitar 15 persen dan manajemen junior sebesar 5 persen, atau setara dengan pengurangan sekitar 1.500 karyawan secara global.
"Perubahan akan tunduk pada konsultasi. Kami tidak berharap tim pabrik akan terpengaruh oleh perubahan ini," papar keterangan Unilever, Selasa (25/1/2022).
Unilever mengumumkan perubahan pada model organisasinya untuk menjadikannya bisnis yang lebih sederhana dan berfokus pada kategori.
Perusahaan akan menjauh dari struktur matriks saat ini dan akan diatur di sekitar lima Grup Bisnis yang berbeda: Kecantikan & Kesejahteraan (Beauty & Wellbeing), Perawatan Pribadi, Perawatan Rumah, Nutrisi, dan Es Krim.
Setiap Grup Bisnis akan bertanggung jawab penuh dan akuntabel untuk strategi, pertumbuhan, dan pengiriman keuntungan mereka secara global.
Alan Jope, CEO Unilever, menjelaskan odel organisasi baru telah dikembangkan selama setahun terakhir dan dirancang untuk melanjutkan peningkatan kinerja bisnis perusahaan.
"Lima Grup Bisnis yang berfokus pada kategori akan memungkinkan kami untuk lebih responsif terhadap tren konsumen dan saluran, dengan akuntabilitas pengiriman yang sangat jelas. Pertumbuhan tetap menjadi prioritas utama kami dan perubahan ini akan mendukung upaya kami untuk mencapainya,” tuturnya.
Untuk memungkinkan Unilever mendapatkan manfaat dari skala dan kemampuan globalnya, lima Grup Bisnis akan didukung oleh Operasi Bisnis Unilever, yang akan menyediakan teknologi, sistem, dan proses untuk mendorong keunggulan operasional di seluruh bisnis. Pusat Perusahaan Unilever yang ramping akan terus menetapkan strategi keseluruhan Unilever.