Bisnis.com, JAKARTA - Gugus tugas B20 Women in Business Action Council mengungkapkan percepatan ketersediaan infrastruktur pendukung bagi pengusaha dan UMKM perempuan akan menjadi salah satu fokus utama selama Presidensi B20 Indonesia.
Chair B20 Women in Business Action Council Ira Noviarti mengatakan salah satu usulan prioritas yang menjadi kepentingan Indonesia di dalam forum Business 20 (B20) adalah memajukan UMKM perempuan mulai dari sisi akses ke bidang keuangan, hukum, hingga teknis kewirausahaan.
“UMKM perempuan itu menjadi fokus area kami. Output-nya nanti tidak hanya dari sisi rekomendasi kebijakan. Jadi, UMKM perempuan ini saya percaya bisa kita tingkatkan [upskilling] dan kita bisa ajak perusahaan lain untuk mendorong kepentingan ini,” Ira dalam wawancara eksklusif di Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Ira yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. mengatakan pihaknya telah memiliki program yang memajukan perempuan lewat berbagai brand di bawah payung Unilever.
Oleh karena hal itu dikerjakan sendiri, dampaknya masih belum terasa sehingga dia berniat akan mengajak lebih banyak pihak untuk turun ke lapangan dalam memajukan perempuan di sektor informal. Ira memberi contoh Unilever India yang merupakan salah satu korporasi terbesar di sana bisa digandeng karena Unilever India juga memiliki program untuk UMKM walau belum khusus untuk pengusaha perempuan.
“Di Unilever, kami sudah punya modelnya bagaimana kita bisa membantu memberikan akses finansial, digital skill, dan lainnya. Itu yang akan saya lakukan di action council ini agar kita bisa mengundang lebih banyak anggota dari kalangan bisnis untuk bisa scale-up program [memajukan perempuan]. Ini tidak perlu pilotting karena programnya sudah ada,” tutur Ira.
Baca Juga
Chair B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menambahkan salah satu upaya konkret yang ingin dicapai selama Presidensi B20 Indonesia juga adalah menarik investasi termasuk ke proyek-proyek yang terkait dengan women empowerment.
“Misalnya untuk Women in Business Action Council nanti ada Women Fund, pada dasarnya untuk proyek wirausaha perempuan. Fund ini bisa dimobilisasi dari negara-negara lain dan dimanfaatkan untuk banyak negara juga, tapi mungkin karena Indonesia mayoritas dan banyak potensi tentunya [investasi] bisa masuk ke Indonesia juga,” jelas Shinta.
Shinta memaparkan fund tersebut nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan kapasitas perempuan di dunia kerja terutama perempuan pekerja informal (UMKM) baik dari sisi capacity building dan mentoring hingga modal usaha.