Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu mitra distribusi penjualan Obligasi Ritel (ORI) seri ORI021, Bank Commonwealth, optimistis mampu mencatatkan penjualan yang lebih baik pada tahun ini
Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menuturkan, pihaknya menetapkan target yang lebih tinggi dibandingkan target SBN Ritel tahun 2021. Meski demikian, pihaknya tidak menyebutkan angka pasti target tersebut.
Adapun, dalam sejumlah penawaran SBN Ritel tahun lalu, Bank Commonwealth menetapkan target penjualan di kisaran Rp100 miliar.
“Kami optimistis dapat mencatatkan penjualan yang lebih baik. Hal ini mengingat dengan kondisi tingkat suku bunga rendah seperti sekarang, produk yang aman dan membelikan return lebih tinggi dari deposito seperti ORI021 akan menjadi pilihan investasi yang menarik,” ujarnya saat dihubungi Bisnis pada Senin (24/1/2022).
Dengan tingkat kupon 4,90 persen per tahun, ORI021 masih cukup menarik bagi investor. Hal ini karena dari sisi imbal hasil atau yield, ORI021 masih lebih tinggi dari obligasi pemerintah tenor 3 tahun di level 4,3 persen.
Selain itu, apabila dibandingkan dengan tingkat suka bunga deposito yang berada di kisaran tingkat bunga Penjaminan LPS sebesar 3,5 persen, masih ada spread positif sebesar 1,40 persen. Perbedaan ini masih di luar perbedaan besarnya pengenaan pajak untuk obligasi sebesar 10 persen dibandingkan bunga deposito di 20 persen.
Baca Juga
“Lebih lanjut, ORI021 juga memiliki fitur tradable yang berarti dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga ada potensi untuk Nasabah mendapatkan capital gain dari kenaikan harga di pasar sekuder,” jelasnya.
Selain fitur tradable, pembayaran kupon ORI021 yang dilakukan setiap bulan dapat menjadi daya tarik untuk cash flow nasabah. Pembayaran kupon ORI adalah bulanan dibandingkan dengan kupon SBN seri FR yang dibayarkan setiap 6 bulan.
Dari sisi risiko, ORI021 juga memiliki risiko yang rendah karena dijamin oleh Pemerintah melalui Undang-Undang.