Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Bidik Penggalangan Dana hingga Rp175 Triliun di Pasar Modal pada 2022

Target tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp363,3 triliun pada 2021. 
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan laporan saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan laporan saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp125 triliun - Rp175 triliun pada 2022.

Target tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp363,3 triliun pada 2021. 

Berdasarkan data OJK, penghimpunan dana di pasar modal terdiri dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp61,7 triliun yang terdiri dari 56 emiten baru, penerbitan hak dengan memesan efek terlebih dahulu (rights issue) senilai Rp197,3 triliun, dan penerbitan obligasi Rp104,4 triliun.

Adapun, dana yang dihimpun lewat pasar modal pada tahun lalu melonjak 206 persen dibandingkan 2020.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kondisi pasar modal saat ini sudah jauh lebih baik bahkan dari level sebelum pandemi. Dia menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke level 6.693 pada 14 Januari 2022 atau jauh dari titik terendah. masa pandemi di level 5.461 pada 2 Maret 2020.

Selanjutnya kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia juga mencapai Rp8.252 triliun pada 2021 atau merupakan yang terbaik kedua di Asean. Kenaikan IHSG dan kapitalisasi pasar tersebut juga didorong oleh pertumbuhan investor di pasar modal yang mencapai 7,5 juta investor atau melonjak 93 persen secara tahunan.

“Dapat kami sampaikan juga bahwa penghimpunan dana di pasar modal meningkat drastis menjadi Rp363,3 triliun atau naik 206 persen secara tahunan. Pertumbuhan penghimpunan dana pasar modal ini terbaik di kawasan Asia Pasifik yang mana di Asia Pasifik rata-rata hanya naik 101 persen,” kata Wimboh, Kamis (20/1/2022).

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa optimisme pemanfaatan pasar modal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi akan berlanjut pada tahun ini.

“Kami targetkan untuk total semua instrumen yang akan tercatat di 2022 itu 68 instrumen baru,” kata Nyoman.

Data BEI menunjukkan di sepanjang 2021 telah terdapat 54 perusahaan tercatat saham baru dengan total penggalangan dana Rp62,6 triliun. Realisasi itu lebih tinggi dari 54 perusahaan tercatat baru pada 2020. Sedangkan nilai fund raised meroket hingga 1.000 persen dibandingkan nilai emisi pada 2020 yang senilai Rp5,6 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper