Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Dana Kelolaan Pada 2022, Ini Strategi Schroders Indonesia

Schroders Indonesia optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan pada tahun ini. Meski demikian, pihaknya tidak menyebutkan secara rinci target AUM yang diincar.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Schroders Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada tahun 2022.

Investment Director Schroders Indonesia Irwanti mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan pada tahun ini. Meski demikian, pihaknya tidak menyebutkan secara rinci target AUM yang diincar.

“Kami terus mengupayakan pertumbuhan dana kelolaan yang konsisten baik melalui jumlah investor atau distributor maupun kinerja portofolio,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (12/1/2022).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga 31 Desember 2021, Schroders memiliki AUM sebesar Rp33,89 triliun. Jumlah tersebut turun 8,52 persen dibandingkan dengan perolehan dana kelolaan pada akhir Desember 2020.

Guna menggenjot pertumbuhan dana kelolaan, Irwanti menuturkan pihaknya akan mengekplorasi produk-produk baru berdasarkan permintaan pasar dan kapabilitas perusahaan.

Pada tahun 2022, Schroders melihat bahwa tema-tema terkait dengan pemulihan ekonomi dan yang membentuk dunia di masa depan, investor dapat menemukan dan memanfaatkan peluang investasi secara optimal dalam jangka panjang.

Sementara itu, prospek pertumbuhan dana kelolaan reksa dana pada tahun ini utamanya akan didukung oleh kinerja pasar modal seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut secara global.

“Kami meyakini bahwa tahun 2022 akan menjadi tahun untuk saham, meskipun di sisi lain kebijakan moneter reversal dapat memperlambat kinerja pasar obligasi,” katanya.

Khusus untuk sentimen dari dalam negeri, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini akan ditopang oleh reformasi struktural dari pertumbuhan ekonomi, omnibus law, dan perkembangan sovereign wealth fund Indonesia.

Lebih lanjut, aktivitas di pasar modal ke depannya juga akan membantu mendorong pasar saham Indonesia dengan lebih banyak nama-nama yang menarik bagi investor asing seperti new economy, keberlanjutan, dan saham-saham teknologi.

Sementara itu, penyebaran varian baru virus corona menjadi sentimen yang perlu diperhatikan pada tahun ini. Irwanti mengatakan, hal ini dapat memaksa pemerintah memberlakukan lockdown parsial yang memperlambat ekonomi.

“Meskipun covid akan tetap menjadi risiko, tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, ketersediaan pil treatment covid, dan infrastruktur perawatan kesehatan yang lebih baik akan menurunkan risiko volatilitas pasar pada tahun 2022,” jelasnya.

Selain itu, inflasi karena gangguan rantai pasokan dan permintaan yang tertahan dapat mendorong inflasi secara keseluruhan. Hal ini dapat menghambat prospek pertumbuhan dana kelolaan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper