Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel optimistis menara telekomunikasi bekas Telkomsel akan memiliki banyak peminat.
Direktur Dayamitra Telekomunikasi Noorhayati Candrasuci mengatakan perseroan akan fokus membangun menara di luar jawa baik secara organik dan anorganik. Selain itu, perseroan juga berusaha meningkatkan tenansi rasio yang kini berada di kisaran 1,5 kali.
Apalagi, perseroan telah mentransaksikan 10.000 menara milik Telkomsel di Sumatera dan Sulawesi. Menara itu, lanjutnya, kini boleh disewakan ke operator seluler lain yang akan mendorong kinerja fundamental.
“Tingkat minat cukup tinggi sehingga mereka berkesempatan memperluas cakupan. Kami juga sudah melakukan join planning session,” ungkapnya dikutip Rabu (12/1/2022).
Selain itu, Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy menambahkan merger yang terjadi antara operator adalah keniscayaan. Menurutnya hal itu akan membuat bisnis seluler semakin membaik. Dengan begitu, bisa memberikan dampak positif ke bisnis menara seperti perluasan jaringan.
Sebelumnya, Mitratel menargetkan pendapatan tahun ini Rp7,4 triliun dengan laba bersih Rp1,6 triliun.
Baca Juga
Direktur Financial & Management Risk Ian Sigit Kurniawan mengatakan perseroan memperkirakan pendapatan tahun ini akan jauh lebih baik dibandingkan dengan perolehan 2021. Menurutnya ada banyak katalis positif yabg mampu mengerek kinerja cucu BUMN itu.
"Tahun ini pendapatan, kami targetkan Rp7,4 triliun dengan laba Rp1,6 triliun, tetapi target ini sangat dinamis. Sebab kami ada pertumbuhan organik dan inorganik, kami akan usahakan yang terbaik," katanya Senin (10/1/2022).