Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ICDX Targetkan Transaksi Multilateral Tumbuh 100 Persen pada 2022

ICDX menargetkan volume transaksi multilateral pada 2022 dua kali lipat dari total volume pada tahun sebelumnya.
Lamon Rutten, Chief Executive Officer Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Comodity & Derivatives Exchange (ICDX)./Bisnis-Endang Muchtar
Lamon Rutten, Chief Executive Officer Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Comodity & Derivatives Exchange (ICDX)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) optimistis dapat membukukan pertumbuhan transaksi hingga 100 persen pada tahun 2022.

Direktur ICDX Nursalam menutukan pihaknya berencana untuk mencapai volume transaksi multilateral dua kali lipat dari total volume di tahun sebelumnya. Adapun, hingga November 2021, volume transaksi multilateral di ICDX mencapai 583.401 lot dengan nilai transaksi Rp36,82 triliun.

“Tahun 2022 adalah akselerasi bagi ICDX, sehingga kami menargetkan transaksi multilateral bisa naik 100 persen,” jelasnya dalam Pembukaan Perdagangan Berjangka Komoditi ICDX 2022, Senin (3/1/2022).

Guna mencapai tujuan tersebut, Nursalam mengatakan pihaknya telah menyiapkan peluncuran sejumlah produk anyar pada tahun ini. Produk terbaru tersebut utamanya adalah kontrak multilateral untuk produk emas, minyak mentah dan valuta asing atau forex (GOFX) yang saat ini masih diminati pasar.

Nursalam menuturkan, pertumbuhan volume transaksi dari produk GOFX cukup pesat pada 2021. Tercatat, volume transaksi GOFX untuk produk mini tumbuh 111 persen secara year on year menjadi 333.909 lot.

Sementara itu, produk GOFX micro naik 112 persen secara year on year dari 115.098 lot pada 2020 menjadi 243.588 lot pada 2021.

Sepanjang 2021, ICDX telah meluncurkan 13 kontrak valuta asing. Enam diantaranya merupakan kontrak dengan ukuran mikro, yakni GBPCADMic, EURCHFMic, NZDJPYMic, AUDCADMic, GBPNZDMic, dan CHFJPYMic.

Selain kontrak-kontrak GOFX, ICDX juga akan menyiapkan produk-produk baru seperti emas digital dan perdagangan karbon. Hal ini seiring dengan upaya inovasi berkelanjutan perusahaan dan mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan emisi karbon 0 persen.

Adapun, hingga November 2021, total volume transaksi di ICDX mencapai 4,58 juta lot, atau tumbuh 25 persen bila dibandingkan dengan perolehan pada tahun 2020.

Selanjutnya, nilai transaksi secara keseluruhan di ICDX telah mencapai Rp6.736,68 triliun, atau naik 40 persen dibandingkan dengan nilai transaksi pada 2020 sebesar Rp4.079,73 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper