Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat tembus 6.600 pada sesi I seiring dengan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, Senin (3/1/2022).
IHSG naik 0,84 persen atau 55,52 poin menjadi 6.637 pada sesi I. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.586,13-6.641,21.
Terpantau 291 saham menguat, 238 saham melemah, dan 143 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp5,43 triliun dengan aksi beli bersih investor asing Rp179,92 miliar.
Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menjadi yang paling banyak diborong investor asing dengan net buy Rp94,2 miliar. Saham ARTO naik 8,91 persen atau 1.425 poin menjadi Rp17.425.
Saham lain yang diborong investor asing ialah deretan big caps seperti TLKM, MDKA, EMTK, BBRI, dan BMRI.
Dalam acara Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2022, Presiden Joko Widodo mengungkapkan tahun 2021 merupakan tahun yang cukup sulit, karena Indonesia terkena serangan gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan kedatangan varian delta. Namun, sejumlah indikator ekonomi tetap menunjukan hasil yang baik.
Baca Juga
Menurutnya, beragam indikator ekonomi yang cukup baik sepanjang 2021 menjadi modal yang harus terus ditingkatkan menyongsong 2022. Kendati demikian, sejumlah tantangan tetap menghantui tahun akselerasi pasca pandemi Covid-19 ini.
"[Kinerja ekonomi] inilah yang harus ditingkatkan di 2022, meskipun kita tahu masih akan banyak tantangan dihadapi baik omicron, baik itu kenaikan inflasi, baik tapering off, baik kehilangan kontainer dimana-dimana, baik negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi, ini akan mengganggu ekspor kita," jelasnya saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/1/2022).
Menurut Jokowi, tantangan-tantangan tersebut yang akan dihadapi sepanjang 2022. Namun, Presiden menyakini semangat kerja keras bersama dapat menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik.
Dia juga mensyukuri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat tumbuh dengan return 10,1 persen sepanjang 2021. Angka tersebut menurutnya cukup tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah negara Asean lain, seperti Singapura tumbuh 9,8 persen, Malaysia minus 3,7 persen, dan Filipina minus 0,2 persen.
"Jumlah orang yang masuk ke bursa, investor pasar modal ini juga naik sangat tinggi sekali di 2017 disampaikan oleh Ketua OJK 1,1 juta, hari ini mencapai 7,4 juta investor, utamanya investor ritel, yang banyak dari anak-anak muda, milenials, gen z, semuanya masuk ini diharapkan terus membesar, dan akah memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi negara kita," paparnya.
Pada perdagangan akhir tahun 2021, Kamis (30/12/2021), IHSG parkir pada posisi 6.581,48, turun 0,29 persen atau 19,19 poin. Namun, dalam setahun IHSG naik 10,08 persen.
Sementara itu, analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menyampaikan memasuki tahun 2022, kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron serta tantangan inflasi global yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir, masih menjadi fokus utama pasar.
NH Korindo Sekuritas mencatat, sepanjang tahun 2021, IHSG membukukan performa cukup baik dengan penguatan tahunan sebesar 10,08 persen.
Kenaikan signifikan terjadi pada beberapa sektor seperti teknologi, transportasi, dan energi, menjadi penopang kenaikan di tengah performa indeks LQ45 yang justru turun 0,37 persen.
"Memasuki hari pertama perdagangan di 2022, IHSG diperkirakan masih akan terkonsolidasi pada rentang area 6.550-6.620," kata NH Korindo Sekuritas.