Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso turut membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022 bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Wimboh mengatakan kinerja pasar modal selama 2021 berada di luar ekspektasi semua pihak. Menurutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi salah satu indeks berkinerja terbaik di Asia selama 2021.
"Indeks kita sudah 6.581,48. Kalau kita invest return-nya sudah 10,08 persen. Ini adalah termasuk jajaran terbaik di Asia di antara negara-negara lain," ujar Wimboh, Senin (3/1/2022).
Selain itu, hal lain yang juga di luar dugaan adalah bertambahnya jumlah investor dengan signifikan, yakni dari 3,8 juta di 2020, menjadi 7,48 juta investor di 2021. Menurut Wimboh, pertumbuhan jumlah investor ini banyak didorong oleh investor retail.
Penghimpunan dana di pasar modal juga tumbuh signifikan mencapai Rp363,3 triliun pada 2021, dari 194 emiten. Pertumbuhan ini menurutnya jauh lebih tinggi dari 2020 yang hanya mencapai Rp118,7 triliun.
Menurutnya, pencapaian ini adalah pencapaian yang luar biasa dalam sejarah raising fund di pasar modal. Pasalnya, pengimpunan dana ini lebih tinggi dari pertumbuhan kredit yang selama 2021 hanya tumbuh Rp228 triliun.
Baca Juga
"Pertumbuhan ini bersumber dari sektor teknologi dan keuangan, ini adalah engine growth kita ke depan. Mudah-mudahan ini tanda yang bagus untuk investasi ke depan," kata dia.
Selain itu di 2021, OJK juga menginisiasi Securities Crowdfunding, bagi UMKM untuk melakukan raising fund di pasar modal. Jumlah penghimpunan dana melalui securities crowdfunding ini menurut Wimboh mencapai Rp406,5 miliar di 2021.
"Memang masih kecil, tapi potensinya besar ada Rp74 triliun karena yang kita target adalah SPK dari Pemda," tuturnya.
Adapun, dia mengatakan seluruh pencapaian ini menunjukkan kepercayaan investor kita pasar modal sudah besar. Hal ini menambah keyakinan pihaknya beserta self-regulatory organization (SRO) ke depan.