Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah RI menutup 2021 dengan melakukan private placement penerbitan Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp157 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Kamis (30/12/2021), pemerintah menerbitkan 4 seri SUN dengan cara private placement kepada Bank Indonesia.
Penerbitan SUN hari ini merupakan transaksi yang kedua dalam rangka implementasi SKB III.
Terkait hal tersebut, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, private placement yang dilakukan pemerintah pada akhir tahun merupakan strategi persiapan menyambut tahun baru.
"Saya lihatnya lebih untuk dana start awal tahun, untuk keperluan anggaran internal seperti gaji pegawai atau hal terkait," jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Kamis (30/12/2021).
Menurutnya, langkah ini wajar dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut karena kebutuhan pembiayaan utang pemerintah pada 2022 mendatang tidak berbeda jauh dengan tahun 2020 ataupun 2021.
Baca Juga
Ia melanjutkan, private placement tersebut juga merupakan bentuk antisipasi pemerintah sebelum lelang SUN tahun depan kembali dimulai.
Menurutnya, pemerintah melakukan manajemen risiko dengan menerbitkan SUN di akhir tahun sebelum sentimen tapering The Fed dan potensi kenaikan suku bunga dapat menekan hasil lelang.
Adapun, keempat SUN yang diterbitkan melalui private placement berjenis variable rate (VR) meliputi seri VR0070 yang jatuh tempo 30 Desember 2026 dengan nilai penerbitan Rp40 triliun. Seri kedua, VR0071 diterbitkan sebesar Rp40 triliun dengan waktu jatuh tempo 30 Desember 2027.
Selanjutnya, seri VR0072 juga diterbitkan sebesar Rp40 triliun dengan masa jatuh tempo pada 30 Desember 2028. Terakhir, seri VR0073 dengan waktu jatuh tempo pada 30 Desember 2029 diterbitkan sebanyak Rp37 triliun.
Tingkat kupon yang ditawarkan untuk keempat seri SUN tersebut adalah sebesar suku bunga reverse repo Bank Indonesia tenor 3 bulan. Kupon tiga bulan pertama masing-masing seri sebesar 3,05063 persen.