Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) memperpanjang penguatan pada awal perdagangan Kamis (30/12/2021) waktu setempat, di tengah perhatian investor terhadap data klaim pengangguran tenaga kerja AS terbaru.
Berdasarkan data Bloomberg pada 21.31 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 0,32 persen atau 116,12 poin ke 36.604,75, S&P 500 menanjak 0,17 persen atau 7,97 poin ke 4.801,03 dan Nasdaq menguat 0,06 persen atau 9,53 poin ke 15.775,74.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan terbaru tentang klaim pengangguran awal. Pengajuan pengangguran pertama kali turun lebih jauh dari rilis minggu lalu, berada di posisi 198.000, di bawah yang diharapkan 206.000. Sebelumnya pada awal Desember, klaim pengangguran turun menjadi 188.000 atau level terendah sejak 1969.
Sementara itu, Samsung BioLogics membantah laporan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Samsung Group sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi pembuat obat asal Amerika, Biogen Inc. (BIIB). Kabar ini sempat menjadi sorotan pada Rabu (29/12/2021) setelah saham pembuat obat tersebut melonjak selama perdagangan intraday menyusul laporan oleh Korea Economic Daily, yang mengutip sumber perbankan investasi.
Laporan itu mengatakan pihak Biogen mendekati Samsung untuk menawarkan saham Biogen dalam kesepakatan yang bernilai lebih dari US$42 miliar.
Kemarin, saham Biogen ditutup naik 9,46 persen menjadi US$258,31 per saham.
Baca Juga
Meskipun minggu yang baik untuk pasar, saham maskapai terus goyah di tengah gangguan penerbangan lebih lanjut yang disebabkan oleh meningkatnya kasus Covid-19 dan cuaca musim dingin. Delta Air Lines (DAL) melaporkan pembatalan 250 penerbangan tambahan pada Rabu setelah ribuan penerbangan dihentikan dan ditunda oleh maskapai besar yang dilaporkan selama akhir pekan Natal.
Pasar terus mencermati perkembangan kasus Covid-19 yang meningkat, yang mencapai rekor global awal pekan ini. Infeksi dari varian Omicron yang sangat menular, ditemukan menyebar 70 kali lebih cepat daripada jenis sebelumnya. Kendati demikian penelitian menunjukkan penyakit yang disebabkan oleh Omicron cenderung tidak parah atau menyebabkan rawat inap.
Desember adalah bulan yang bergejolak bagi investor yang mempertimbangkan dampak ketegangan terhadap ekonomi, tetapi perkembangan terakhir yang mengindikasikan Omicron dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan membantu pasar melepaskan kekhawatiran sebelumnya.
“Anehnya, kabar buruk seputar Omicron mungkin menjadi kabar baik bagi pasar karena memberikan dorongan kepada The Fed untuk melanjutkan kebijakan moneter yang sangat longgar ini. Terlalu banyak berita baik untuk ekonomi riil mungkin sebenarnya sangat buruk bagi pasar,” kata Chief Executive Officer Opimas LLC Octavio Marenzi kepada Yahoo Finance Live.