Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Tanah Air pada tahun ini mencatatkan rekor dan dipercaya pada tahun 2022 masih akan ramai.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna dalam acara konferensi pers Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021 menyampaikan bahwa pada tahun ini terdapat 54 perusahaan baru tercatat dengan total penggalangan dana Rp62,6 triliun.
Dana yang terkumpul dalam aksi IPO tersebut secara persentase tumbuh 10 kali lipat atau secara persentase naik menjadi 1.000 persen.
Oleh sebab itu, Nyoman mengungkapkan pihaknya menargetkan total semua instrumen yang akan tercatat di bursa pada tahun 2022 mencapai 68 efek baru.
“Semua sektor mudah-mudahan akan bergerak, tapi preferensi akan terlihat seperti data yang saya sampaikan,” ungkap Nyoman pada acara BEI, Kamis (30/12/2021).
Sektor yang akan bergerak tumbuh diprediksi adalah sektor teknologi yang mulai menggeliat, kemudian sektor infrastruktur, basic material, consumer goods dan finansial.
Baca Juga
Dihubungi terpisah, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana meyakini pada 2022 aksi IPO masih tetap ramai. Namun masih belum bisa diprediksi apakah tahun mendatang bisa melewati rekor sisi pengumpulan dana IPO tahun ini.
Wawan menjelaskan dana yang terkumpul dari aksi IPO pada tahun ini didominasi oleh melantainya emiten berkapitalisasi pasar besar yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) dan PT Bukalapak.com, Tbk. (BUKA) yang keduanya meraup uang segar hampir sebesar Rp40 triliun.
“Jadi kalau daya serap masyarakat, saya yakin tetap ada. Minat masyarakat tetap ada untuk berinvestasi. IPO tahun ini pun yang kecil-kecil malah sukses dalam artian yang di awal-awal [harga sahamnya] naik begitu ya,” papar Wawan kepada Bisnis, Kamis (30/12/2021).
Selain itu, menurut Wawan BEI juga mampu mengumpulkan dana sebanyak itu berkat melonjak drastisnya investor ritel sepanjang tahun ini berkat keberadaan fintech yang mampu menarik investor ritel masuk ke pasar saham di Tanah Air.
“Fintech mendorong kemajuan pasar modal di indonesia. Ya saya sangat apresiasi sekali itu,” kata Wawan.