Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan awal pekan terakhir Desember pasca Natal, Senin (27/12/2021).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di teritori positif dengan menguat 0,11 persen atau 7,35 poin sehingga parkir di level 6.562,90 pada akhir perdagangan Jumat (24/12/2021).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyampaikan pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat mengabaikan kekhawatiran akan varian Covid-19 Omicron di AS dan Eropa.
Menurutnya, penguatan indeks didukung data GDP AS yang lebih baik dibanding ekspektasi. Di sisi lain, dari dalam negeri masih minim akan sentimen.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG menguat. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indikator stochastic yang membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi akan mengalami penguatan dalam jangka pendek.
“Pergerakan diperkirakan masih akan cukup terbatas dikarenakan minimnya sentimen dalam negeri dan kekhawatiran akan Covid-19 Omicron di AS dan Eropa,” tulis Dennies dalam riset hariannya, dikutip Minggu (26/12/2021).
Baca Juga
Untuk perdagangan besok, Senin (27/12/2021), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.549 dan 6.537 serta resistance 6.578 dan 6.595.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
ASII Astra International Tbk. (Target Price: 5.950 – 6.050)
Entry Level: 5,650 – 5,750
Stop Loss: 5,600
Mengalami koreksi namun masih tertahan diatas level support.
SMRA PT Summarecon Agung Tbk. (Target Price 900 – 920)
Entry Level: 850 – 870
Stop Loss: 840
Mengalami koreksi namun masih tertahan diatas level support.
TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (Target Price: 1.190 – 1.215)
Entry Level: 1.125 – 1.150
Stop Loss: 1.110
Rebound di sekitar level support dengan volume yang cukup tinggi, berpotensi melanjutkan penguatan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.