Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menunjuk jajaran direksi dan komisaris baru, emiten tambang PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) belum memastikan target-target kerjanya untuk 2022.
Sekretaris Perusahaan Antam Yulan Kustiyan mengatakan, target dan rencana 2022 akan dumumkan oleh perusahaan ketika melakukan keterbukaan informasi.
“Pada prinsipnya kami akan melakukan evaluasi dan melihat perkembangan bisnis, dalam menjalankan bisnis Antam melakukan evaluasi selektif dan cermat, mengedepankan skala-skala prioritas dalam penyusunan belanja modal, terutama terkait aktivitas yang mendukung kesempatan kerja,” jelasnya usai RUPSLB, Kamis (23/12/2021).
Selain itu, melihat kinerja positif antam selama sembilan bulan pertama 2021 ini perusahaan optimistis untuk mampu mencatatkan kinerja positif di tahun mendatang.
“Antam sedang menjajaki peluang bisnis dari hulu ke hilir untuk nikel, emas, dan bauksit. Di Hulu antam aktif melakukan eksplorasi di wilayah-wilayah kerja perusahaan, melakukan tinjauan di sebagai studi awal di beberapa daerah,” jelas Yulan.
Sepanjang tiga kuartal 2021, Antam mencatat ebitda mencapai Rp3,94 triliun, dan laba tahun berjalan 1,71 Triliun. Untuk komoditas nikel sendiri, Antam fokus pada pengembangan domestik bijih nikel.
Baca Juga
Dari segi kontribusi tiap segmen pada pendapatan, emas paling banyak memberikan kontribusi mencapai Rp17,67 triliun atau 67 persen, disusul feronikel Rp4,34 triliun atau 16 persen kontribusinya. bijih nikel Rp3,24 triliun atau 12 persen, dan bauksit serta alumina menyumbang Rp959,24 miliar 4 atau persen dari total kontribusi.
“Kami optimistis mencatatkan kinerja yang solidt tahun depan. Harapannya dengan pergantian direksi dan komisaris, perseroan bisa akselerasi transformasi bisnis dan menjaga outlook perusahaan dan di tahun-tahun mendatang bisa meningkat ebitda, laba dan sebagainya,” tambahnya.
Di lantai bursa, usai RUPSLB hari ini, harga saham ANTM parkir di zona merah, turun 10 poina tau 0,44 persen ke 2.240 setelah tercatat dijual oleh asing senilai Rp10,44 miliar.
Dalam RUPSLB, ANTM menunjuk Nikolas D. Kanter sebagai Direktur Utama, menggantikan Dana Amin. Selanjutnya, Direktur Operasi dan Produksi diisi oleh I Dewa Bagus Sugata, menggantikan Direktur Operasi dan Transformasi Bisnis Risono.
Kemudian, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko yang sebelumnya diemban oleh Anton Herdianto sekarang digantikan oleh Elisabeth R.T. Siahaan. Direktur Sumber Daya Manusia juha digantikan oleh Basar Simanjutak dari sebelumnya Luki Setiawan Suardi.
Adapun, selain perubahan nomenklatur pada Direktur Operasi dan Produksi, juga terdapat tambahan Direktur Pengembangan Usaha yang diemban oleh Dolok Robert Silaban.
Dari dewan Komisaris, Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen saat ini diduduki oleh F.X. Sutijastoto, menggantikan Agus Surya Bakti. Kemudian, Komisaris yang diganti ada Dadan Kusdiana, digantikan oleh Dio Seno Widagdo.
Sementara itu, Komisaris Independen Gumilar Rusliwa Somantri dan Anang Sri Kusuwardono, serta Komisaris Bambang Sunarwibowo tetap.