Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan melemah pada perdagangan esok hari, Kamis (23/12/2021). Namun, sejumlah saham masih menarik untuk dicermati.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di teritori negatif dengan melemah 0,38 persen atau 24,72 poin sehingga parkir di level 6.529,59 pada akhir perdagangan Rabu (22/12/2021).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyampaikan pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah kembali terkoreksi pada akhir sesi kedua.
Menurutnya, dari dalam negeri pada hari ini masih minim akan sentimen sementara dari global masih ada kekhawatiran akan varian Omicron Covid-19 di AS dan Eropa.
Sementara itu, pada hari ini Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp374,81 miliar.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG melemah. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan tren pelemahan akan kembali terjadi.
Baca Juga
“Pergerakan diperkirakan masih akan cukup terbatas dikarenakan minimnya sentimen dalam negeri dan kekhawatiran akan Covid-19 Omicron di AS dan Eropa,” tulis Dennies dalam riset hariannya, dikutip Rabu (22/12/2021).
Untuk perdagangan besok, Kamis (23/12/2021), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.508 dan 6.487 serta resistance 6.571 dan 6.613.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
MLPL PT Multipolar Tbk. (Target Price: 424 – 438)
Entry Level: 394 – 404
Stop Loss: 390
Mengalami koreksi dan breakdown level support. Sell/Take Profit.
SMRA PT Summarecon Agung Tbk. (Target Price 900 – 920)
Entry Level: 850 – 870
Stop Loss: 840
Mengalami koreksi namun masih tertahan diatas level support.
TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (Target Price: 1.190 – 1.215)
Entry Level: 1.125 – 1.150
Stop Loss: 1.110
Mengalami koreksi namun masih tertahan diatas level support.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.