Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Multipolar (MLPL) Himpun Pendanaan Rp1,75 Triliun, Intip Rencananya

Dana Rp1,75 triliun akan digunakan Multipolar untuk membangun iklim teknologi dan digital
Presiden Direktur dan CEO PT Multipolar Tbk. (MLPL) Adrian Suherman dalam webinar Multipolar, Selasa (14/12/2021)/Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.
Presiden Direktur dan CEO PT Multipolar Tbk. (MLPL) Adrian Suherman dalam webinar Multipolar, Selasa (14/12/2021)/Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi Grup Lippo PT Multipolar Tbk. (MLPL) atau MPC menghimpun penambahan modal Rp1,75 triliun, yang berasal dari konversi obligasi US$50 juta dan rights issue Rp1 triliun.

CEO dan Presiden Direktur Multipolar Adrian Suherman menyampaikan kehadiran sejumlah investor yang menyuntikkan dana triliunan rupiah juga menguatkan tekad emiten dengan kode saham MLPL ini untuk membangun iklim teknologi dan digital di Indonesia.

“Rekam jejak kami dalam berinvestasi di Indonesia, membangun dan bekerja dengan tim manajemen yang kuat, secara unik memposisikan kami dalam mengkapitalisasi pertumbuhan di Indonesia. Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan investor kepada kami dan berharap dapat terus meningkatkan nilai dari investasi kami,” tulis Adrian dalam siaran pers, Selasa (21/12/2021).

Adapun, Multipolar atau MPC merupakan perusahaan investasi milik Grup Lippo yang memiliki NAV lebih dari US$2 miliar. Investasi yang dilakukan perseroan terdiversifikasi ke dalam sejumlah portofolio bisnis termasuk 40 perusahaan teknologi rintisan di Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, MLPL membukukan penjualan neto senilai Rp7,42 triliun. Realisasi itu turun 2,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp7,57 triliun.

Namun, penurunan sejumlah beban terpantau mengangkat posisi bottom line emiten Grup Lippo ini. MLPL membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp156,09 miliar atau kontras dibandingkan sebelumnya rugi Rp503,58 miliar.

Dengan kinerja yang membaik itu, perseroan akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan obligasi yang dapat ditukarkan dan rights issue.

Obligasi yang dapat ditukarkan akan diambil seluruhnya oleh perusahaan keuangan Jepang yang terdaftar di bursa Tokyo. Obligasi ini dikenakan bunga sebesar 1 persen per tahun untuk tahun pertama dan meningkat selama periode 3 tahun dengan rata-rata 3,5 persen.

Selanjutnya, MLPL akan mengadakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp1 triliun dengan harga Rp500 per saham.

Transaksi ini akan didukung oleh entitas yang dikendalikan keluarga Riady, yaitu PT Inti Anugerah Pratama dan OUE Limited – yang secara kolektif memiliki 60 persen dari perusahaan.

Sebagai bagian dari transaksi, OUE membeli 17,2 persen kepemilikan MLPL dari PT Inti Anugerah Pratama.

“Secara bersama-sama, perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Lippo akan mendukung PMHMETD dan akan mempertahankan tingkat kepemilikannya di MPC. Transaksi ini memposisikan MLPL sebagai perusahaan investasi utama Lippo di Indonesia, dan memperkuat kerangka kepemilikan saham dan tata kelola perusahaan,” kata Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper