Bisnis.com, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) menetapkan sembilan tim pemenang dan tujuh karya prospektif dalam tahap akhir kompetisi riset pertanian Fertinnovation Challenge 2021 yang digelar sejak Oktober.
Pelaksanaan kompetisi riset pertanian Fertinnovation Challenge 2021 ini menjadi salah satu program Pupuk Indonesia yang saat ini tengah memfokuskan diri dalam bidang riset dan inovasi. Karena aktivitas riset dan inovasi merupakan salah satu pilar strategis dalam program transformasi bisnis.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan Fertinnovation Challenge merupakan Pupuk Indonesia Group untuk menumbuhkan dan mengembangkan inovasi dan kolaborasi secara khusus dengan generasi milenial dan civitas akademika dan universitas.
"Tahun 2021 ini menjadi tahun pertama kalinya kompetisi inovasi yang melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini menyasar secara holistik inovasi pertanian dari sistem produksi pupuk, teknologi pertanian presisi bahkan juga aspek rantai nilai pertanian," ungkap Nugroho dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/12/2021).
Dia melanjutkan, Fertinnovation Challenge 2021 ini dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi yang positif antara industri dan akademisi ke depannya, serta dapat melahirkan sosok-sosok inspiratif yang memberikan dampak baik bagi perkembangan dan pertumbuhan Indonesia.
"Kami mengucapkan selamat kepada adik-adik mahasiswa yang menjadi juara maupun kepada seluruh partisipan kegiatan Fertinnovation Challenge 2021. Yang terpenting dari sebuah ide adalah bagaimana mengimplementasikan ide tersebut menjadi karya yang berdampak nyata," kata Nugroho.
Baca Juga
Pupuk Indonesia menyiapkan total hadiah hadiah mencapai Rp300 juta bagi para pemenang. Selain itu, para finalis juga berkesempatan mendapatkan pembiayaan inkubasi riset hingga Rp 1,5 miliar dalam bentuk pengembangan ide riset, magang eksklusif, dan coaching.
Fertinnovation Challenge 2021 diikuti oleh 334 karya. Dari jumlah tersebut, 99 karya lolos tahapan screening awal. Seluruh karya ini berasal dari sekitar 22 universitas atau perguruan tinggi di seluruh Indonesia seperti Aceh, Gorontalo, bahkan Sumbawa.
Adapun lima universitas penyumbang karya terbanyak dalam ajang ini adalah Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Teknologi Sumbawa, dan Institut Teknologi Sepuluh November.
Terdapat tiga kategori yang dilombakan dalam ajang Fertinnovation Challenge 2021. Pertama, Innovation in Smart and Precision Agriculture. Kedua, Innovation in Agriculture Value Chain. Ketiga, Innovation in Fertilizer Production System. Selain itu, Pupuk Indonesia juga memberikan apresiasi kepada tujuh pemenang dengan karya prospektif.
Adapun pemenang untuk kategori Innovation in Smart and Precision Agriculture adalah Ni Putu Eka Dwi Yanti dan Oki Trisna Sekar Arum dari Universitas Brawijaya, dengan judul karya Pengembangan Sensor Berbasis Spektroskopi Flouresensi untuk Prediksi Kondisi Tanaman Kedelai dan Hubungannya dengan Kebutuhan Pupuk Makro.
Sementara kategori Innovation in Agriculture Value Chain dimenangkan olehAstri Diani Nur Mufihah dan Luvy Dellarosa dari Institut Teknologi Bandung, dengan judul makalah Penggunaan Kompos Sampah Organik sebagai Campuran Bahan Baku Produksi Pupuk Organik Komersial untuk Penguatan Ekonomi Sirkuler Pengelolaan Sampah Kota dan Industri Pupuk.
Untuk kategori Innovation in Fertilizer Production System Fadhlih Al-Zaki Sitorus dan Alfi Zahraini dari Universitas Gadjah Mada menjadi pemenang dengan judul karya "NEOSFER" Nano Encapsulated Slow Release Fertilizer. Pupuk Slow Release dari Asam Humat Batu Bara Muda Terenkapsulasi Nano Silikakitosan untuk Aplikasi Pertanian Presisi Indonesia.
Sementara tujuh tim dengan karya paling prospektif antara lain dimenangkan oleh Melati Julia Rahma dan Jihan Valencia Amily dari Universitas Brawijaya, tim Novandion Rafly Kurniawan dan Muhammad Ainul Yaqin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Sarono dari Universitas Gadjah Mada.