Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja saham-saham sektor keuangan terpantau berada di posisi keempat terbaik sejak awal 2021. Namun, performa saham di IDX Sector Financials diperkirakan meroket pada tahun depan khususnya yang berasal dari keluarga perbankan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 17 Desember 2021, indeks IDX Sector Financials mengalami kenaikan 23,27 persen sejak awal tahun ke level 1.553,76.
Penguatan indeks IDX Sector Financials berada di posisi keempat terbaik dalam barisan IDX Industrial Classification (IDX-IC). Adapun, posisi jawara ditempati oleh indeks IDX Sector Technology yang melesat 683,65 persen.
Selanjutnya mengikuti indeks IDX Sector Transportation & Logistic yang naik 77,59 persen dan indeks IDX Sector Energy yang naik 41,50 persen.
Apabila dilihat dari daftar konstituen indeks IDX Sector Financials dalam 6 bulan terakhir, terpantau saham-saham bank konvensional maupun bank digital mendominasi daftar top gainers.
Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mengalami lonjakan harga sebesar 1.049,51 persen menjadi Rp7.225 dalam 6 bulan terakhir. Selanjutnya saham PT Panca Global Kapital Tbk. (PEGE) naik 760,14 persen menjadi Rp1.230 dan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) naik 543,04 persen menjadi Rp2.700.
Baca Juga
Selain dari perbankan, saham perusahaan efek juga masuk ke dalam 10 saham dengan kenaikan harga tertinggi di dalam indeks IDX Sector Financials. Seperti saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. yang naik 201,64 persen dan saham PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk. yang naik 165,40 persen.
Sebelumnya, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma merekomendasikan saham-saham perbankan untuk dicermati pada tahun depan seiring dengan prospek IHSG menuju level 7.200.
Perbankan konvensional diperkirakan bakal kembali menyalurkan kredit ke sektor riil pada 2022 seiring dengan optimisme bisnis yang kembali pascapandemi. Suria memperkirakan pertumbuhan kredit bank pada 2022 bisa mencapai 7 persen - 8 persen dari level saat ini tumbuh 4 persen.
Sementara itu, perkembangan restrukturisasi perbankan juga dinilai positif yang mana saat ini total restrukturisasi di bank telah turun menjadi sekitar Rp700 triliun dari sebelumnya Rp1.000 triliun.
Sedangkan sektor bank digital juga dinilai menarik karena emiten dari kelompok ini diperkirakan bakal ramai menghimpun dana lewat rights issue pada tahun depan untuk memenuhi syarat modal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun demikian, Suria mengingatkan bahwa investor juga perlu memperhatikan bisnis bank digital karena ekosistemnya banyak bersinggungan dengan ekosistem lain. Seperti diketahui, bank digital saat ini berasal dari industri perbankan dan teknologi finansial (tekfin).
“Pertumbuhan nasabah dan cost of fund juga perlu diperhatikan,” ujar Suria.
Berikut performa saham di IDX Sector Financials sepanjang 2021 (year-to-date/Ytd)
Kode Saham | Nama Emiten | Price | Net Chg | % Chg |
BBHI | PT Allo Bank Indonesia Tbk | 7225,00 | 6596,47 | 1049,51 % |
PEGE | PT Panca Global Kapital Tbk | 1230,00 | 1087,00 | 760,14 % |
BBYB | PT Bank Neo Commerce Tbk | 2700,00 | 2280,12 | 543,04 % |
BNBA | PT Bank Bumi Arta Tbk | 4280,00 | 3570,63 | 503,35 % |
GSMF | PT Equity Development Investment Tbk | 296,00 | 200,44 | 209,74 % |
TRIM | PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk | 368,00 | 246,00 | 201,64 % |
YULE | PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk | 1120,00 | 698,00 | 165,40 % |
NICK | PT Charnic Capital Tbk | 730,00 | 418,00 | 133,97 % |
VICO | PT Victoria Investama Tbk | 268,00 | 142,00 | 112,70 % |
BINA | PT Bank Ina Perdana Tbk | 4040,00 | 2060,00 | 104,04 % |
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.