Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Koreksi saat Dolar AS Lesu

Rupiah turun 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.332,5 per dolar AS pada awal perdagangan.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah dibuka melesu meskipun dolar AS melemah. Mata uang Asia lainnya cenderung bervariasi pagi ini.

Pada perdagangan Rabu (15/11/2021) pukul 09.05 WIB, rupiah turun 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.332,5 per dolar AS. Indeks dolar AS koreksi 0,09 persen menuju 96,484.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (14/12/2021), rupiah ditutup naik tipis 0,05 persen menjadi Rp14.324 per dolar AS.

Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan penguatan rupiah ditopang oleh respons positif pasar terhadap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama 2021 telah on-track dan akan dilanjutkan pada 2022.

“Kebijakan belanja countercyclical pemerintah, khususnya melalui program PEN telah melindungi masyarakat yang rentan serta menstimulasi sektor usaha untuk kembali tumbuh positif,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Selasa (14/12/2021).

Adapun, salah satu hasil dari PEN tersebut adalah hasil produksi (output) Indonesia telah kembali ke level sebelum pandemi dengan realisasi PEN per 10 Desember 2021 mencapai 69,8 persen.

Selanjutnya, pada 2022 telah dialokasikan anggaran Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk penanganan pandemi bidang kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp414 triliun.

Selain itu, Ibrahim menunjukkan APBN 2022 juga akan fokus pada penanganan pandemi, sehingga APBN menjadi instrumen untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung keberlanjutan program penanganan Covid-19.

Dari sisi eksternal, dolar AS diperkirakan lanjut menguat, didorong oleh ekspektasi pasar terkait dengan hasil pertemuan Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang diperkirakan hawkish pekan ini.

Ibrahim memperkirakan hari ini rupiah masih berpotensi menguat tipis dalam rentang Rp14.300 - Rp14.390.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper