Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Naik, Asing Lepas Saham TLKM BBCA

IHSG sempat menyentuh level tertingginya 6.625,9 pada beberapa saat setelah pembukaan.
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu(15/12/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 6.615,7. IHSG sempat menyentuh level tertingginya 6.625,9 pada beberapa saat setelah pembukaan.

Tercatat, 190 saham menguat, 73 saham melemah dan 213 saham bergerak di tempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign sell Rp3,9 miliar.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menjadi top gainers teratas hingga pukul 09.01 WIB dengan kenaikan 7,55 persen ke Rp114. Menyusul di belakangnya saham PT Triniti Diamik Tbk (TRUE) dan PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) dengan penguatan 4,13 persen dan 3,85 persen.

Investor asing tercatat melepas saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp4,8 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp607 juta dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sebesar Rp572,1 juta.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan cukup banyaknya data dan proyeksi negatif "berseliweran" di pasar modal. Contohnya, di Wall Street mulai dari Producer Price Index Final yang naik 0,8 persen di bulan November, perkiraan akan kebijakan The Fed yang cukup dramatis mulai dari dipercepatnya proses Taper Tantrum sebesar US$30 miliar per bulan sehingga selesai di bulan Maret 2022 (dari semula Juni 2022).

Dengan begitu, perkiraan kenaikan FFR akan dimulai Juni 2022, perkiraan kenaikan FFR di tahun 2022 sebanyak 2x-3x serta 3x-4x di tahun 2023 dan tidak ketinggalan Warning dari WHO akan variant Omicron.

"Kombinasi dari tidak kondusifnya kondisi diatas menjadi sentimen negatif bagi Indeks DJIA kembali ditutup turun sebesar 0,3 persen serta turunnya harga beberapa komoditas. Sentimen negatif tersebut berpotensi kembali menarik turun IHSG dalam perdagangan Rabu ini," ucapnya dalam riset harian, Rabu (15/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper