Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kabel, PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) memperkirakan pendapatan hingga akhir tahun 2021 bakal meleset dari target. Hal ini karena sejumlah proyek strategis yang masih tertunda akibat pandemi Covid-19.
Sekretaris Perusahaan VOKS Sachje A.Siddharta menjelaskan perseroan memperkirakan capaian angka pendapatan pada tahun penuh 2021 dapat mencapai Rp1,8 triliun atau 88 persen dari target awal.
"Perseroan menilai pencapaian ini terbaik dan maksimal yang dapat dicapai di tengah masih adanya beberapa proyek strategis yang tertunda akibat pandemi Covid-19," urainya dalam paparan publik, Rabu (15/12/2021).
Hingga September 2021, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp61 miliar atau 24 persen dari target tahun penuh 2021. Sementara itu, laba operasi perseroan berakhir di posisi rugi RP69,7 miliar hingga akhir September 2021.
Menurutnya, terdapat tekanan pada cost of goods sold (COGS) karena kenaikan harga komoditas bahan baku terutama alumunium dan tembaga selama tahun 2021.
Jika dilihat dari segmen pendapatan hingga September 2021, sebesar 73 persen ditopang penjualan power cable senilai Rp892,3 miliar atau turun 15,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Sementara itu, penjualan telecommunication cable sebesar Rp228,3 miliar atau naik 6,8 persen dibandingkan dengan kuartal III/2020.
"Menghadapi kondisi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, perseroan sudah memutuskan strategi2 yang akan dijalankan untuk mempertahankan posisi perseroan sebagai penyedia total solusi kabel berkelas dunia di indonesia," katanya.
Strategi yang dilakukan yaitu perluasan jaringan pemasaran dan penjalinan hubungan kerja sama yang baik dengan pelanggan. VOKS juga memperluas bisnis melalui inovasi, pengembangan produk dan pelayanan unggulan.
Produsen kabel ini juga meningkatkan keunggulan operasi dan produktivitas serta efisiensi melalui inovasi teknologi dan transformasi digital, perluasan brand awareness dan corporate image melalui produk dan layanan yang baik, serta pengembangan kompetensi karyawan sesuai dengan nilai-nilai inti perusahaan.