Bisnis.com, JAKARTA – Prospek saham produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Tbk. (MARK) diproyeksikan akan positif ke depannya.
Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam risetnya mengatakan, kinerja emiten berkode saham MARK ini akan positif ke depannya ditopang dari penggunaan sarung tangan yang lebih tinggi selama pandemi. Selain itu, menurutnya ruang pertumbuhan untuk industri ini masih tinggi pada negara berkembang.
"Dari segi kapasitas produksi, perseroan masih memiliki ruang untuk melakukan ekspansi melihat land bank yang masih mencukupi dan neraca yang solid," kata Jonathan, dikutip Senin (13/12/2021).
Sebagaimana diketahui, perseroan sebelumnya menargetkan pembangunan pabrik ke-3 akan dilakukan pada 2024. Akan tetapi, melihat permintaan hand former yang mengalami peningkatan signifikan selama pandemi, hal ini mendorong perseroan melakukan ekspansi yang lebih cepat dibandingkan rencana awal.
"Saat ini pabrik ke-3 telah beroperasi pada akhir Maret 2021. Produksi hand former perseroan juga tercatat meningkat ke level rata-rata 1,6 juta unit per bulan dan ditargetkan akan terus meningkat mencapai 2 juta unit per bulan di akhir 2021," ujarnya.
Jonathan pun memproyeksikan permintaan hand former MARK pada 2022 masih positif. Pasalnya, perseroan telah mengamankan kontrak hingga semester I/2022 dan telah mencatatkan nilai kontrak sebesar US$80 juta hingga akhir tahun ini.
Baca Juga
"Kami melihat positif tren pendapatan perseroan ke depannya, karena selama pandemi, permintaan dari penggunaan sarung tangan tercatat mengalami peningkatan yang ditopang dari kesadaran akan kesehatan yang meningkat," tulis Jonathan.
Panin Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk saham MARK, dengan target price (TP) di Rp1.400.
Pihaknya pun merevisi naik estimasi pendapatan dan laba bersih MARK di 2021 menjadi Rp1,22 triliun, dengan laba bersih Rp375 miliar. Sementara di 2022, pendapatan MARK diproyeksikan mencapai Rp1,6 triliun, dengan laba bersih Rp473 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.