Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Keamanan Digital UMKM

Adopsi fintech dan layanan keuangan digital bagi pelaku UMKM Indonesia terus meningkat di masa pandemi.
Keterangan foto: Seorang warga menggunakan pembayaran nontunai Quick Response Indonesia Standard (QRIS) saat membeli kopi di warung kopi Jalik Rumbuk di Mataram, NTB, Selasa (12/1/2021). - Antara Foto/Ahmad Subaidi
Keterangan foto: Seorang warga menggunakan pembayaran nontunai Quick Response Indonesia Standard (QRIS) saat membeli kopi di warung kopi Jalik Rumbuk di Mataram, NTB, Selasa (12/1/2021). - Antara Foto/Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam memperkuat keamanan digital UMKM. Hal itu terekam dalam sesi diskusi pada rangkaian acara Bulan Fintech Nasional 2021 hari Kamis (2/12/2021).

Seperti diketahui, adopsi fintech dan layanan keuangan digital bagi pelaku UMKM Indonesia terus meningkat di masa pandemi. Proporsi UMKM Indonesia mencapai 99,9 persen dari total jumlah populasi usaha, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM di September 2021.

Seiring pergeseran proses UMKM ke ranah digital, peran sektor fintek dalam memperkuat literasi keamanan digital dalam operasional usaha bagi pelaku UMKM semakin dibutuhkan.

Pengetahuan tentang cara menjaga pilar keamanan digital dapat menjadi solusi melawan maraknya tren rekayasa sosial, yaitu teknik manipulasi yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan yang memanfaatkan kelalaian pengguna platform digital untuk mendapatkan data pribadi yang berharga.

Plt. Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Teguh Arifiyadi memaparkan di dalam sesi diskusi tersebut, “Sejak pandemi, kasus penipuan berbasis rekayasa sosial semakin meningkat, menarget UMKM sebagai salah satu korbannya. Penipuan jenis ini mendominasi hampir 95 persen dari total laporan. Sejak Maret 2020 hingga saat ini, total laporan yang masuk ke kami lebih dari 250 ribu, meningkat drastis dari 8 ribu laporan pada 2017,” tuturnya.

Dia menjelaskan, terdapat tiga metode rekayasa sosial yang paling sering terjadi di 2021, yaitu phishing yakni membagikan link palsu berbahaya, baiting atau memancing korban dengan iming-iming manfaat atau hadiah, dan pre-texting atau mengelabui korban untuk mendapatkan data pribadi.

Anita Sukarman, Senior VP Public Policy and Government Relations GoTo Financial mengatakan, sebagai pelaku di industri fintek, pihaknya percaya bahwa teknologi dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk pengguna dan mitra UMKM.

GoTo Financial, tuturnya, terus berkomitmen mengupayakan peningkatan literasi digital guna membentuk masyarakat dan kelompok konsumen yang cerdas dalam memanfaatkan teknologi digital.

"Komitmen GoPay sebagai bagian GoTo Financial diantaranya lewat inisiatif Aman Bersama GoPay, yakni upaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna ketika menggunakan GoPay. Aman Bersama GoPay berfokus pada pengembangan tiga pilar keamanan digital yaitu edukasi, teknologi dan proteksi,” ungkapnya.

Berbagai program edukasi keamanan digital dilakukan untuk meningkatkan literasi digital bagi para pengguna. Edukasi ini dititikberatkan pada JAGA, yaitu panduan untuk menjaga keamanan data pribadi pengguna dimulai dari jangan melakukan transaksi di luar aplikasi.

“Kalau melakukan transaksi di dalam aplikasi maka akan tercatat dengan baik dan catatan itu akan sangat berguna jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, serta dapat menjadi bukti pendukung bagi aparat keamanan maupun kami sendiri jika ada aduan dari pengguna,” urainya. 

Pilar berikutnya adalah amankan data pribadi dan usaha mulai dari kode OTP, nomor rekening, kode pin dan semacamnya. Jargon ini diikuti oleh poin penting lainnya yakni gunakan pin dan biometrik untuk melakukan transaksi. 

Adapun pilar yang terakhir yakni adukan ke pihak yang berwajib atau ke layanan pelanggan jika menjadi korban kejahatan digital.

Edukasi langkah JAGA ini juga diberikan kepada mitra usaha di ekosistem GoTo Financial agar para pelaku UMKM dapat meningkatkan langkah keamanan digital dalam keseharian mereka mengelola usaha. Salah satunya dengan cara memanfaatkan fitur kelola pegawai bagi mitra GoBiz dan MOKA.

Anita menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah untuk mendukung UMKM Indonesia sebagai pengguna layanan fintek yang melek literasi keamanan digital.

Kolaborasi tersebut meliputi dukungan terhadap program kampanye prioritas OJK tentang anti pinjaman online ilegal melalui edukasi Finansial (gopay.co.id/finansiap), serta upaya edukasi hak perlindungan konsumen yang dilakukan GoPay bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) melalui Program Jaminan Saldo Kembali.

Selain fokus ke pilar keamanan digital dalam bentuk edukasi kepada mitra UMKM lewat komunitas mitra usaha, GoTo Financial terus memperkuat pilar teknologi melalui inovasi fitur terkini serta pilar layanan pengaduan terpercaya baik bagi mitra UMKM maupun pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper