Bisnis.com, JAKARTA - CEO GoTo Andre Soelistyo masuk dalam daftar The Bloomberg 50, yang berisikan 50 sosok inovator, pengusaha, dan pemimpin ternama yang telah mengubah lanskap bisnis global selama setahun terakhir.
“Pembentukan GoTo senilai USD 18 miliar pada bulan Mei lalu menempatkan Andre di puncak perusahaan yang memimpin transformasi digital di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.” tulis Bloomberg, dikutip, Rabu (1/12/2021).
Sebagai CEO GoTo, Andre Soelistyo menentukan strategi perusahaan secara keseluruhan. Sejak bergabung dengan Gojek pada 2015, dia berperan penting dalam membangun pondasi bagi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang Gojek.
Andre menerima gelar Bachelor of Science dari University of Technology Sydney pada 2005. Sebelumnya, Andre menjabat sebagai Presiden Gojek yang diembannya selama 2 tahun sebelum kemudian ditunjuk sebagai Co-CEO Gojek sejak Oktober 2019. Belum sampai 2 tahun menjabat, dia kemudian kembali ditunjuk untuk menjadi CEO GoTo Group.
Andre juga mengepalai GoTo Financial, yang meliputi GoPay, GoFin, dan unit solusi bisnis untuk mitra usaha. Dengan mengembangkan bisnis pembayaran dan layanan keuangan, Andre mewujudkan visi perusahaan untuk mempercepat inklusi keuangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Asia Tenggara.
Di bawah pimpinan Andre, GoTo mengkombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi.
Grup GoTo menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia-terbesar di Asia Tenggara yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.
Foto: dok. Bloomberg
Melansir Bloomberg, layanan di ekosistem GoTo disebut setara dengan gabungan Amazon.com, DoorDash, Netflix, PayPal, dan Uber. Langkah selanjutnya adalah menjual potensi GoTo kepada investor internasional.
GoTo merupakan platform pertama di dunia yang menyatukan layanan-layanan on-demand, payment atau financial services, dan e-commerce ke ekosistem untuk pelanggan dan mitra usaha dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Ekosistem GoTo diperkirakan akan berkontribusi sebesar 2% bagi PDB Indonesia di tahun 2021. Dengan 100 juta pengguna aktif bulanan, lebih dari 2 juta mitra pengemudi dan 11 juta mitra usaha UMKM, total nilai transaksi GoTo pada tahun 2020 mencapai lebih dari USD 22 miliar dan total volume transaksi mencapai 1,8 millar.
Selama pandemi ekosistem GoTo membantu pemulihan ekonomi nasional. Mitra usaha GoTo mengalami kenaikan volume penjualan, dan mitra pengemudi mengalami kenaikan pendapatan dibandingkan masa awal pandemi. Dengan hampir 70% mitra usaha merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga, ekosistem GoTo menjadi harapan di tengah pandemi.
Di saat bersamaan GoTo juga mendorong inklusi keuangan di mana 1 dari 4 konsumen yang tidak terakses perbankan, GoTo mengatakan mereka mulai memakai layanan perbankan setelah gunakan GoPay.