Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mencatatkan dividen BUMN hingga kuartal III/2021 mencapai Rp61 triliun meningkat 4 kali lipat dibandingkan dengan tahun penuh 2020.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan berkat transformasi yang terus dilakukan di Kementerian BUMN, dividen BUMN mengalami kenaikan yang cukup pesat.
“Transformasi perubahan harus kita dorong terus, jangan gara-gara sudah untung Rp61 triliun, 4 kali lipat dari tahun kemarin, kami sudah tenang, enggak. Ingat ini pertama kalinya Indonesia defisit anggaran lebih dari 3 persen," ujarnya, Rabu (1/12/2021).
Dalam data Laporan Keuangan Konsolidasi BUMN, pada kuartal III/2021, dividen mencapai Rp61 triliun meningkat 4 kali lipat dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp13 triliun hingga akhir tahun.
Menurut Erick, terdapat beberapa BUMN yang menjadi penyumbang terbesar dividen, yaitu BUMN yang bergerak di bidang industri keuangan, seperti perbankan dan asuransi, industri telekomunikasi, serta energi dan pertambangan. Meskipun mendapat dividen yang cukup besar, Erick tidak mau jumawa.
Berbagai transformasi akan terus dilakukan sebagai bentuk kontribusi maksimal sebagai ladang pemasukan bagi Negara dan penggerak perekonomian Indonesia.
Baca Juga
"Ibu Menteri Keuangan yang menyatakan. Berarti apa? Tidak mungkin kita terus bersandar dengan pemasukan dari pajak, jadi perlu ada pemasukan lain salah satunya dividen, kita lagi usaha,” urainya.