Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow! Harga Batu Bara Hot, BUMI Berbalik Laba

BUMI mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$63,7 juta per September 2021, berbalik dari rugi pada tahun sebelumnya.
Dileep Srivastava. /bumiresource
Dileep Srivastava. /bumiresource

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) catatkan kinerja yang positif selama sembilan bulan 2021 dan berhasil berbalik untung.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMI membukukan US$243,3 juta laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun ini, berbalik untung dari rugi bersih US$94,1 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, laba yang diatribusikan kepada BUMI sebesar US$63,7 juta, berbalik dari rugi yang diatribusikan sebesar US$137,3 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu.

Selanjutnya, BUMI mencatat laba sebelum pajak meningkat menjadi US$598,8 juta, atau naik Us$637,2 juta dari rugi sebelum pajak US$38,4 juta pada periode sampai dengan kuartal III/2020. Margin usaha sampai kuartal III/2021 juga meningkat menjadi 20 persen vs 5,7 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, laba kotor BUMI tercatat naik lebih dari tiga kali lipat menjadi US$946,7 juta dari tahun lalu sebesar US$305,9 juta.

"Beban pokok penjualan masih terkendali walaupun dalam kondisi pandemi dan cuaca buruk yang menantang, dan fluktuasi harga minyak," tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava dalam laporan kinerja, Rabu (1/12/2021).

Pendapatan kotor perusahaan juga tercatat meningkat sebesar 35 persen menjadi US$3,75 miliar dibandingkan US$2,77 miliar pada periode yang sama tahun lalu, hal ini dipicu oleh tren peningkatan harga batu bara yang masih berlangsung.

BUMI memproyeksikan sepanjang tahun ini harga jual batu bara perkiraan rata-rata berada di kisaran US$68 - US$72 per ton. Sampai akhir 2021, perseroan mengincar produksi batu bara 80 juta-82 juta ton.

Per September 2021, BUMI menjual dan memproduksi batu bara 58,8 juta ton dari anak usahanya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) 43,8 juta ton, dan PT Arutmin Indonesia (AI) 15 juta ton. Grup BUMI menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia. 

Adapun, secara kumulatif BUMI juga telah membayar utang sebesar US$443,8 juta untuk Tranche A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper