Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kekhawatiran Varian Omicron Mereda, Wall Street Ditutup Menguat

Tiga indeks saham utama di bursa AS ditutup menguat karena kekhawatiran investormengenai virus corona varian omicron mulai mereda.
Aprianto Cahyo Nugroho
Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com 30 November 2021  |  04:10 WIB
Kekhawatiran Varian Omicron Mereda, Wall Street Ditutup Menguat
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat. - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Snin (29/11/2021) karena kekhawatiran mengenai virus corona varian omicron mulai mereda.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,68 persen ke level 35.135,94, sedangkan indeks S&P 500 menguat 1,32 persen ke 4.655,27 dan Nasdaq Composite naik 1,88 persen ke 15.782,83.

Volume perdagangan di Wall Street berada sekitar 20 persen lebih tinggi dari rata-rata bulan lalu. Indeks Nasdaq melonjak dipimpin oleh kenaikan saham-saham raksasa teknologi seperti Apple Inc. dan Microsoft Corp.

Sementara itu, obligasi Treasury 10-tahun naik di atas 1,5 persen.

Presiden Joe Biden memperingatkan warga AS agar tidak panik atas varian baru, sementara BioNTech SE, Moderna Inc. dan Johnson & Johnson mengatakan mereka sedang berupaya menyesuaikan vaksin mereka untuk mengatasi ketegangan terbaru.

Para ilmuwan di Afrika Selatan mencatat bahwa omicron tampaknya menyebar lebih mudah, tetapi vaksin yang ada cenderung melindungi dari gejala parah.

Analis ThinkMarkets Fawad Razaqzada mengatakan investor jelas membuat asumsi hari ini bahwa omicron mungkin tidak seburuk yang ditakuti pada hari Jumat, dan bahwa vaksin mungkin masih terbukti efektif.

“Ini akan memakan waktu – mungkin setidaknya beberapa minggu – untuk memahami varian ini dengan lebih baik. Jadi, apa yang mungkin terjadi ke depan adalah kita akan melihat tingkat volatilitas yang meningkat,” tulis Fawad, dikutip Bloomberg, Senin (29/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa as wall street omicron
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top