Bisnis.com, JAKARTA – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI terjun ke dalam ekosistem emas digital. KBI turut menggandeng PT Pegadaian (Persero) untuk penitipan emas fisik yang akan diperdagangkan secara digital.
Direktur KBI Agung Rihayanto menilai emas digital sedang mendapatkan perhatian masyarakat sebagai pilihan alternatif investasi sehingga KBI dan Pegadaian berupaya membangun kepercayaan masyarakat.
"Sinergi kami dengan pegadaian khususnya dalam hal penyimpanan emas, merupakan upaya kami untuk membangun kepercayaan masyarakat terkait emas digital, emas fisiknya ada dan disimpan oleh Pegadaian," paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/11/2021).
Sehubungan dengan kerja sama dan antusias masyarakat, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Harianto Widodo menuturkan pihaknya telah menyiapkan ruang penyimpanan dengan keamanan yang tinggi.
“Melihat animo masyarakat dalam investasi emas digital ini, ke depan kami akan terus meningkatkan kapasitas ruang penyimpanan emas hingga 80 ton,” tutur Harianto.
Adapun emas yang diperdagangkan, yaitu emas murni dengan kandungan aurum (au) paling rendah 99,9 persen dan memiliki sertifikat. Ukuran emas yang diperdagangkan mulai dari 1 gram hingga 1.000 gram.
Baca Juga
Lebih lanjut, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi memproyeksikan pasar fisik emas digital akan menjadi tren investasi bagi masyarakat.
Fajar menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengembangkan pemanfaatan Virtual Account, yang nantikan diharapkan dapat mempermudah proses pembayaran sehingga dapat meningkatkan transaksi.
"Saat ini kami tengah melakukan persiapan dengan beberapa perbankan seperti BCA dan Bank BUMN yang tergabung dalam Himbara," jelasnya.
Sebagai informasi, KBI telah mendapatkan mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai lembaga kliring di pasar fisik emas digital.