Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan angkutan tambang batu bara PT United Tractors Tbk. kembali membukukan penjualan alat berat dan batu bara yang cemerlang sepanjang 10 bulan 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan perkembangan operasional terbaru, emiten berkode saham UNTR tersebut sepanjang tahun sampai Oktober 2021 tercatat penjualan alat beratnya melesat 92,56 persen dari 1.345 unit untuk year to date (ytd) Oktober 2020 menjadi 2.590 unit pada ytd Oktober 2021.
“Capaian penjualan bulanan pada Oktober 2021 sendiri mencapai 396 unit. Secara total, dalam 10 bulan penjualan Komatsu paling banyak ke sektor tambang 52 persen, 13 persen ke sektor kehutanan, 25 persen ke sektor konstruksi, dan 10 persen ke sektor agro,” tulis Sara Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (28/11/2021).
Selanjutnya, untuk bisnis kontrak pertambangan melalui Pamapersada Nusantara, produksi batu baranya naik 2,42 persen dari 94,8 juta ton pada periode 10 bulan berjalan 2020 menjadi 97,1 juta ton sampai Oktober 2021.
Kemudian, untuk volume penjualan batu bara Tuah Turangga Agung tercatat nak 6,99 persen dari 7,62 juta ton pada ytd Oktober 2020 menjadi 8,15 juta ton pada ytd Oktober 2021.
“Target Tuah Turangga Agung untuk full year 2021 adalah 8,8 juta ton,” kata Sara.
Capaian ytd Oktober 2021 tahun ini didominasi penjualan pada Januari 2021 yang mencapai 1,61 juta ton dengan perincian 386.000 ton thermal coal dan 1,22 juta ton coking coal. Sementara, pada Agustus sendiri penjualannya mencapai 309.000 ton, terdiri atas 75.000 ton thermal coal dan 234.000 ton coking coal.
Adapun, pada Minggu (28/11/2021), terpantau harga saham UNTR juga bergerak di zona merah, turun 1.050 poin atau 4,60 persen ke Rp21.800. Hari ini sahamnya dilego asing senilai Rp67,49 miliar.
Selama setahun, harga saham UNTR berhasil naik tipis 5,83 persen. Tetapi, secara year to date harga sahamnya anjlok 18,05 persen setelah sempat menyentuh harga Rp27.700.