Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan terakhir November 2021 akan dibayangi kekhawatiran varian baru Covid-19.
Sentimen negatif tersebut juga telah terefleksi pada pelemahan indeks hari ini, Jumat (26/11/2021). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG hari ini ditutup terjun 2,06 persen atau 137,79 poin ke level 6.561,55.
Senior Fund Manager Pacific Capital Investment Parningotan Julio mengungkapkan bahwa pelemahan hari ini terjadi karena sentimen dari pandemi Covid-19. Di mana terdapat varian baru di Afrika Selatan dan Covid-19 yang kembali menyerang wilayah Eropa dan mengakibatkan banyak lockdown.
“Nah ini yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perlambatan ekonomi di tengah inflasi yang tengah tinggi sekarang,” ungkap Parningotan dalam siaran YouTube IDX Channel, Jumat (26/11/2021).
Dia menambahkan, Amerika Serikat dan Eropa saat ini akan segera melakukan tapering.
Semua hal tersebut menurutnya menjadi sentimen negatif untuk pergerakan indeks yang membuat investor cenderung reaktif terhadap pemberitaan tersebut. Pelemahan pun juga terlihat terjadi pada bursa di Asia, maupun Eropa.
Baca Juga
Parningotan memperkirakan, investor masih cenderung wait and see terkait isu terbaru Covid-19 untuk perdagangan pekan depan.
Menurutnya, memasuki Desember yang secara historikal hampir tidak pernah bergerak negatif dan pekan depan bisa dijadikan sebagai area untuk spekulatif. Dia mengungkapkan, saat ini IHSG masih menguji di area support 6.500-an hingga 6.480.
“Yang saat ini dikhawatirkan kalau varian baru ini seperti delta ya… Kalau terjadi lockdown lagi kalau penyebaran varian baru ini tentunya akan menjadi disruption lagi di ekonomi,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Parningotan pun merekomendasikan untuk membeli saham BBNI, PTBA, TLKM, dan TOWR pada perdagangan pekan depan.