Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Kuartal III/2021 Ngegas, Ini Rekomendasi Saham PGN (PGAS)

Pada periode sembilan bulan 2021, laba bersih PGN (PGAS) tumbuh sangat pesat naik 437 persen yoy.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. memasok kebutuhan gas untuk Wisma Atlet Kemayoran. Istimewa/PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. memasok kebutuhan gas untuk Wisma Atlet Kemayoran. Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) mencatatkan kinerja cemerlang tahun ini. PT Samuel Sekuritas Indonesia menilai sahamnya masih menarik untuk dibeli.

Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal III/2021, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$790 juta atau naik 15,8 persen dari tahun sebelumnya, dan laba bersih sebesar US$90 juta atau naik sampai 92,8 persen dari tahun sebelumnya, meskipun masih turun 33,5 dari kuartal II/2021.

Sementara pada sembilan bulan 2021, laba bersih perseroan tumbuh sangat pesat naik 437 persen yoy, antara lain didorong oleh peningkatan signifikan pendapatan Join Venture serta adanya pembalikan provisi dari sengketa pajak.

“Kami melihat bahwa dengan adanya potensi peningkatan volume distribusi gas dan transportasi minyak, serta inisiatif baru perseroan untuk masuk ke bisnis LNG dan petrokimia, PGAS dapat mencetak pendapatan hingga US$3,4 miliar pada 2022,” jelas analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan dalam riset, Selasa (23/11/2021).

Pertumbuhan pendapatan PGAS pada kuartal III/2021, ditopang oleh pendapatan dari bisnis niaga gas yang mengantongi US$573 juta, atau naik 2 persen yoy, transmisi gas dengan pendapatan US$59 juta atau naik 20 persen yoy, dan penjualan migas dengan pendapatan 118 juta atau melesat 181 persen yoy.

Sementara kenaikan laba dikarenakan adanya pembalikan provisi dari sengketa pajak sebesar US$65 juta dan adanya peningkatan substansial pada pendapatan JV dari Nusantara Regas sebesar US$24,3 juta, melambung 446 persen yoy, dan PSG sebesar US$20.1 juta atau naik 167 persen yoy.

Per Oktober 2021, PGAS juga mencatatkan rata-rata distribusi gas sebesar 871 BBTUD seiring dengan meningkatnya permintaan dari sektor industri dan kelistrikan. Dalam rangka ekspansi, PGAS berencana untuk masuk ke dalam bisnis LNG dan petrokimia untuk menambah sumber pendapatannya.

Bisnis LNG PGAS direncanakan akan memulai uji coba operasi pada 2022, dan diperkirakan akan mendongkrak bisnis niaga gas PGAS maupun pendapatan PGAS secara keseluruhan.

“Kami melihat ini menjadi katalis positif untuk PGAS dan kami optimis bahwa bisnis niaga gas PGAS dapat menghasilkan pendapatan hingga US$2,6 miliar pada 2022, atau naik 8,5 persen yoy, sekaligus menyumbang laba bersih sebesar US$308 juta di periode yang sama,” tulisnya.

Untuk saham PGAS, Samuel Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga di Rp1.800.

“Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk PGAS, dan mengubah proyeksi laba bersih untuk setahun penuh 2021 menjadi US$374 juta. Adapun, risiko PGAS ke depan adalah distribusi gas yang lebih rendah dari ekspektasi dan ASP yang lebih rendah,” tambahnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper