Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pipeline penggalangan dana dari IPO masih akan naik 45 persen dan penerbitan obligasi naik hingga 81,3 persen. BEI meyakini penggalangan dana pada 2022 akan lebih baik.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menjelaskan hingga 12 November 2021, telah dilakukan penggalangan dana sebesar Rp32,26 triliun dari instrumen saham dan Rp83,3 triliun dari penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, penggalangan dana dari pencatatan saham mengalami kenaikan sebesar 518 persen dan untuk EBUS mengalami kenaikan sebesar 14,3 persen.
"Kemudian terkait dengan pipeline, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, jumlah calon Perusahaan Tercatat saham dalam pipeline naik sebesar 45 persen dan nilai penerbitan EBUS diperkirakan akan naik sebesar 81,3 persen," ujarnya, dikutip Senin (22/11/2021).
Berdasarkan data ini, BEI optimistis bahwa prospek dan target penggalangan dana di Pasar Modal Indonesia pada tahun 2022 akan lebih baik.
OJK bersama dengan SRO Pasar Modal (BEI, KPEI, KSEI) bersikap adaptif terhadap perkembangan bisnis dan industri perusahaan-perusahaan di tanah air.
Baca Juga
Melalui rancangan beberapa peraturan baru yang diharapkan dapat berlaku segera antara lain seperti perubahan Peraturan I-A dan juga rancangan POJK Saham Hak Suara Multipel.
"Kami berharap hal tersebut dapat menjadi booster, sehingga nantinya lebih banyak perusahaan yang dapat mengakses Pasar Modal Indonesia dan tercatat di BEI dengan kuantitas, kualitas, dan nilai proceed yang lebih baik," katanya.