Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOBA Gandeng Gojek di Proyek Motor Listrik, Sahamnya Melejit

Saham TOBA melesat 21,5 persen atau 115 poin menjadi Rp650 pada pukul 13.37 WIB.
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir / Istimewa - Dok. pribadi
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir / Istimewa - Dok. pribadi

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) melejit pada awal sesi II perdagangan Kamis (18/11/2021) menyusul kerja sama dengan Grup Gojek.

Saham TOBA melesat 21,5 persen atau 115 poin menjadi Rp650 pada pukul 13.37 WIB. Padahal, sebelumnya saham TOBA pada sesi I berkutat di kisaran Rp515-Rp535.

Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp5,23 triliun dengan valuasi PER 8,03 kali. Sepanjang 2021 saham emiten yang sebelumnya bernama PT Toba Bara Sejahtra ini cenderung sideways.

PT Gojek Indonesia menggandeng PT TBS Energi Utama membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum. Komitmen awal yang ditanamkan pada perusahaan patungan ini sebesar U$10 juta (Rp142,28 miliar).

Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengatakan dalam lima tahun ke depan komitmen investasi itu akan meningkat menjadi lebih dari US$1 miliar.

"Komitmen awal kami menanamkan US$10 juta dollar, tetapi dalam 5 tahun ke depan kami akan investas lebih dari US$1 miliar untuk industri ini. Tentu akan diikuti [kolaborasi dengan] teman-teman lain," katanya dalam acara penandatangan kerja sama, Kamis (18/11/2021).

Adapun investasi tersebut akan digelontorkan ke pembangunan ekosistem industri di empat lini, yakni manufaktur motor listrik, pengemasan baterai, stasiun battery swapping, dan fasilitas pembiayaan.

CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan pembangunan ekosistem yang terintegrasi bertujuan untuk menciptakan rantai nilai yang lengkap sekaligus memaksimalkan dampak lingkungan.

Sebelumnya, Gojek telah mengumumkan uji coba komersial pemanfaatan motor listrik yang menerapkan skema baterai swap. Pada tahap ini, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan, yang akan ditingkatkan skalanya menjadi 5.000 unit dengan jarak tempuh 1 juta kilometer di dalam platform Gojek.

Data hasil uji coba ini juga akan dimanfaatkan untuk mencari kombinasi teknologi yang tepat untuk kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mitra driver dan pengguna Gojek, serta pasar Indonesia secara luas.

Kevin mengatakan pihaknya menargetkan penggunaan 100 persen kendaraan listrik pada 2030 di seluruh ekosistem bisnis perseroan. Kevin menegaskan bahwa visi keberlanjutan ini bukan merupakan program corporate social responsibility (CSR), tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari bisnis.

Dengan penggunaan yang masif pada kitra pengendara Gojek, dia berharap kepercayaan masyarakat pada kendaraan listrik khususnya roda dua akan meningkat. Hal itu juga mendukung popularisasi kendaraan listrik di masyarakat Indonesia.

"Ini merupakan usaha kami mencapai target sustainability, zero emission, di mana kami sadar bahwa pertumbuhan bisnis Gojek harus berpegang pada sustainability," kata Kevin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper