Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BUMI mengatakan perseroan melakukan private placement untuk memperbaiki posisi keuangan, dengan menerbitkan saham baru sebanyak-sebanyaknya 103.066.596.392 saham Seri C.
Saham baru ini memiliki nilai nominal Rp50 per saham, yang merupakan sebanyak-banyaknya 138,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum pelaksanaan private placement.
Manajemen BUMI menjelaskan, private placement dilakukan karena perseroan memiliki modal kerja bersih negatif sebesar US$805,4 juta, dan total kewajiban konsolidasi sebesar US$3,30 miliar. Private placement ini dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan.
Aksi korporasi ini rencananya akan dilakukan setelah BUMI memenuhi seluruh persyaratan dan persetujuan yang diperlukan, termasuk dari pemegang saham melalui RUPSLB yang akan diadakan 23 Desember 2021.
Adapun dengan pelaksanaan private placement ini, jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari 74,2 miliar saham, yang terbagi 20,7 miliar saham seri A, 53,5 miliar saham Seri B, menjadi sebanyak-banyaknya 177,3 saham yang terdiri dari 20,7 miliar saham Seri A, 53,5 miliar saham Seri B, dan 103 miliar saham Seri C.
Baca Juga
Jika seluruh saham diterbitkan, persentase kepemilikan saham keseluruhan dari para pemegang saham yang tidak ikut ambil bagian dalam private placement akan berkurang sebesar 58,12 persen.
Adapun pada perdagangan hari ini, saham BUMI ditutup stagnan di harga Rp66 per saham. Saham BUMI tercatat telah terkoreksi 8,33 persen sejak awal tahun.