Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki kuartal akhir tahun ini, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) optimistis menorehkan kinerja maksimal dan fokus mengejar target produksi di tengah banyaknya rintangan cuaca.
Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan, sampai akhir tahun ini BUMI akan memaksimalkan output di tengah cuaca hujan deras yang terus-menerus.
“Kami juga memprioritaskan penjualan ke PLN dan melakukan segala upaya untuk mengoptimalkan pendapatan, margin, kas dan pelunasan utang bertahap untuk mengurangi bunga,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (1/11/2021).
Terkait dengan harga, Dileep yakin harga batu bara juga masih akan tinggi pada kuartal IV/2021 melihat keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan menjelang musim dingin.
Selanjutnya, dari sisi ekspor, Dileep menjelaskan bahwa BUMI belum punya rencana khusus, dan fokus ekspor di pasar Asia.
“Seperti tahun ini jumlah ekspor ke pasar kami di Asia dapat berubah tergantung pada permintaan di masing-masing negara,” ujarnya.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan BUMI terakhir pada semester I/2021, perusahaan melaporkan pendapatan mencapai US$421,86 juta atau sekitar Rp6,13 triliun. Nilai itu menurun 4,22 persen year on year (yoy) dari US$440,44 juta per Juni 2020.
Kendati pendapatan turun, laba bruto BUMI tercatat naik menuju US$80,13 juta dari US$32,64 juta pada semester I/2020. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$1,89 juta per Juni 2021 atau sekitar Rp27,48 miliar. Raihan laba itu berbalik dari rugi bersih US$86,1 juta per Juni 2020.
Selain itu, pada Oktober 2021, BUMI juga telah menyelesaikan proses pembayaran utang ke-15 sebesar US$78,8 juta untuk pinjaman Tranche A.
Pembayaran dilakukan melalui agen fasilitas pada 18 Oktober 2021, yang mewakili pinjaman pokok sebesar US$70,7 juta dan bunga sebesar US$8,1 juta untuk Tranche A.
“Pembayaran Oktober ini adalah yang tertinggi yang pernah dilakukan, empat kali lebih banyak dari pembayaran 21 Juli sebesar US$23,3 juta, karena terbantunya situasi sektor batu bara dan efisiensi,” jelas Dileep Srivastava.
Dengan dilakukannya pembayaran kuartalan ke-15 ini, perseroan telah membayar keseluruhan sebesar US$443,8 juta secara tunai, terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$282,4 juta dan bunga sebesar US$161,4 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar.