Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten barang konsumer makanan-minuman diperkirakan kian melejit jelang akhir tahun. Optimisme itu datang dari kasus Covid-19 yang mulai melandai sehingga dipastikan dapat mengerek kembali daya beli masyarakat.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, setidaknya 7 dari 12 emiten mamin yang sudah mempublikasikan laporan keuangan per kuartal III/2021 membukukan kenaikan pendapatan hingga dobel digit.
Kenaikan top line tertinggi ditorehkan oleh distributor sirup Monin PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk. dengan kenaikan pendapatan sebesar 87,03 persen menjadi Rp156,04 miliar.
Selanjutnya produsen coklat premium Schoko PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. juga mencatatkan kenaikan pendapatan gemilang sebesar 59,30 persen menjadi Rp157,53 miliar.
Produsen minuman beralkohol merek anker PT Delta Djakarta Tbk. juga menikmati kenaikan pendapatan yang termasuk tinggi sebesar 38,32 persen menjadi Rp482,85 miliar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan kenaikan kinerja sembilan bulan pertama di emiten konsumer mamin ditopang oleh penurunan kasus Covid-19 yang mendorong masyarakat percaya diri melanjutkan aktivitas konsumsi.
Baca Juga
“Prospek akhir tahun juga ditopang oleh tren mobilitas masyarakat yang meningkat setelah pelonggaran PPKM, sehingga tingkat konsumsi juga naik,” kata Nafan kepada Bisnis, Rabu (3/11/2021).
Dia menunjukkan bahwa saat ini kasus rata-rata harian Covid-19 di Indonesia sudah jauh dari titik puncak menjadi di bawah 1.000 kasus per hari. Apabila kasus Covid-19 semakin melandai, bukan tidak mungkin ke depannya pemerintah akan semakin melonggarkan pembatasan sosial.
Nafan mengatakan sentimen positif untuk emiten mamin juga dari sisi pelonggaran aturan perjalanan di tempat-tempat wisata seperti Jawa dan Bali. Ditambah dengan momentum libur akhir tahun serta Natal dan Tahun Baru, Nafan optimistis emiten konsumer mamin akan semakin diuntungkan.
Hal itu dikonfirmasi oleh indeks keyakinan konsumen yang terus membaik walau masih berada di bawah level 100. Menurut Nafan, indeks keyakinan konsumen sudah mulai rebound dan menjadi sentimen positif untuk emiten mamin.
Dia pun masih merekomendasikan saham INDF dan ICBP untuk dicermati dari sektor ini mengingat keduanya menjadi yang paling tahan banting ketika terjadi perubahan situasi yang signifikan. Adapun, tantangan untuk penjualan mamin dinilai masih berasal dari perkembangan pandemi di dunia maupun Tanah Air.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi beli untuk INDF dengan target harga Rp8.300 dan rekomendasi beli untuk ICBP dengan target harga Rp10.925.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.