Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melaju di teritori positif pada Jumat (29/10/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (29/10/2021), mata uang Garuda tercatat dibuka menguat 0,02 persen atau 2,5 poin ke level Rp14.170 per dolar AS. Sementara, indeks dolar AS menguat 0,05 persen atau 0,05 poin ke 93,39.
Hingga 09.30 WIB, mata uang Asia lain juga kompak menguat. Yen Jepan naik 0,03 persen, peso Filipina menanjak 0,18 persen, yuan China menguat tipis 0,01 persen, ringgit Malasia bertambah 0,21 persen, dan bath Thailand menguat 0,06 persen. Hanya won Korea Selatan yang melemah 0,02 persen terhadap dolar AS.
Riset Monex Investindo Futures menyebut dolar AS merosot setelah data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III/2021 turun. PDB AS kuartal III/2021 turun di bawah perkiraan 2,7 persen ke 2,0 persen, jauh lebih rendah dari 6,7 persen sebelumnya.
"Pertumbuhan PDB yang lebih lemah mendorong The Fed untuk memperlambat langkah normalisasi kebijakan moneternya," tulis tim riset MIFX, Jumat (29/10/2021).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2021 akan mencapai 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Baca Juga
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Oktober 2021, perkembangan harga pada Oktober 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,08 persen mtm.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif, tetapi berpotensi ditutup melemah di rentah Rp14.150-Rp14.200.